PRANCIS—Menteri pertahanan Prancis Florence Parly dilaporkan telah menuduh Rusia melakukan tindakan spionase di angkasa luar terhadap satelit mereka.
Menurut Parly, tahun 2017 satelit mata-mata Rusia Luch-Olymp telah menghampiri Athena-Fidus, sebuah satelit milik Prancis dan Italia dan mencoba untuk menyadap transmisinya.
BACA JUGA: Prancis Siap Serang Rezim Assad Jika Terbukti Gunakan Senjata Kimia
“Yang seperti itu disebut tindakan spionase. Prancis telah mengambil langkah untuk memastikan agar komunikasi satelit itu aman,” kata Florence Parly, Sabtu (8/9/2018).
Satelit Athena-Fidus digunakan antara lain oleh pasukan Prancis dan Italia untuk saling bertukar bahan intelijen rahasia.
Ini ternyata bukan pertama kali terjadi. Amerika Serikat (AS) mengatakan, pada tahun 2015 satelit Rusia yang sama pernah mendekati dua satelit Intelsat AS.
Disebutkan, saat itu komando luar angkasa AS menghubungi Rusia saat itu mempermasalahkan tentang manuver ganjil dari satelit Luch.
Menurut Menhan Prancis Florence Parly, Prancis masih terus memantau Luch-Olymp “dan kami mencatat bahwa (satelit) itu terus bergerak aktif mendekati sasaran-sasaran lain pada bulan-bulan berikutnya.”
Satelit Rusia yang dipermasalahkan Prancis ini sejenis dengan yang mendekati satelit AS pada tahun 2015, tetapi mungkin bukan satelit yang sama.
BACA JUGA: Rusia Siap Gelar Latihan Militer Setara Perang Dunia II
Parly mengungkapkan hal itu di Cnes, pusat penelitian ruang angkasa Prancis di Toulouse. Athena-Fidus dibangun oleh Thales Alenia Space, sebuah perusahaan patungan Prancis-Italia.
Sebuah kelompok kerja Prancis sekarang ini sedang mengembangkan strategi baru untuk pertahanan ruang angkasa mereka. Menhan Parly mengatakan negara-negara besar sedang bereksperimen dengan teknologi ruang angkasa yang agresif, sehingga Prancis harus mengikuti langkah serupa. []
SUMBER: BBC