Oleh: Minah, S.Pd.I
Penulis Motivasi
LISAN harus senantiasa dijaga Karena lisan merupakan nikmat Allah yang luar biasa maka pergunakanlah sebagaimana mestinya. Lisan yang salah berucap maka sulit untuk ditarik kembali. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam berucap. Diam itu lebih baik untuk menghindari perkataan yang sia-sia dan hindari berbicara tanpa ilmu. Jangan sampai kita malah sering membicarakan saudari-saudari kita atau menjelek-jelekkan mereka.
Banyak kita lihat, tanpa sadar dari lisan berbicara yang kurang baik bahkan terkadang menyakiti hati. Disini kita harus berhati-hati jika sampai menyakiti atau berkata buruk bisa mendapatkan dosa. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam berucap. Berkatalah dengan baik agar mendapat keberuntungan. Atau diam dari membicarakan keburukan.
Diam lebih baik daripada membicarakan keburukan. Sebab, diam tidaklah berdosa. Sementara membicarakan keburukan tentu berdosa. Dalam hal ini baginda Rasulullah Saw, “kebanyakan perbuatan dosa anak Adam itu terletak pada lisan (ucapan)nya.”(HR. Ath-Thabrani).
BACA JUGA: Ingin Selamat, Maka Jagalah Lisanmu
Lebih dari itu, membicarakan keburukan bisa berujung pada penyesalan. Abu Wa’il menuturkan bahwa Abdullah pernah naik ke bukit shafa. Lalu sembari memegang lidahnya berkata, “Wahai lisan, katakanlah yang baik, niscaya beruntung. Atau diamlah dari membicarakan keburukan, niscaya selamat sebelum kamu menyesal.” (HR. Baihaqi ).
Oleh karena itu, berbicaralah yang baik. Allah SWT pun memerintahkan kepada kita agar selalu mengucapkan kata-kata yang benar dan lurus. Sebagaimana firmanNya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan nyatakanlah oleh kalian ucapan yang benar/lurus.” (QS. Al-Ahzab:70).
Allah swt juga melarang kita dari ucapan yang sia-sia, apalagi ucapan yang buruk yang mengandung kemaksiatan dan dosa, seperti melecehkan orang lain atau perkataan buruk yang lainnya seperti ghibah (menggunjing). Allah swt berfirman: “Janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah sebagian kalian memakan daging saudaranya yang telah meninggal? Tentu kalian merasa jijik.” (QS. Al-Hujurat:12).
Yuk kita senantiasa memilih sikap terbaik, yakni menggunakan lisan kita untuk berdakwah dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar serta saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran. Janganlah kita berdiam diri terhadap kemungkaran. Katakanlah yang benar dan baik saja. Jika tidak, lebih baik diam. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.