Sebelum merebut tanah Palestina secara tidak manusiawi, bangsa yahudi dulu mengalami diaspora atau penyebaran.
Diaspora bangsa yahudi ke seluruh dunia telah berjalan sejak selesainya masa pembuangan Babilonia, yakni pada abad 6 SM.
Pada awal abad 1 M, diketahui sudah ada 5 juta orang Yahudi yang menetap dan tersebar di wilayah kerajaan Romawi.
Bangsa ini terkenal memiliki kesadaran rasial dan nasionalisme yang kuat. Buktinya, meski negara mereka telah hancur dan berabad-abad tinggal di negeri orang, mereka masih memelihara identitas mereka sebagai yahudi.
Hal itu dimungkinkan karena pada mereka ada ikatan keagamaan (agama Yahudi) yang amat kuat, yang di dalamnya terpatri pula kesadaran sejarah nenek moyangnya di masa lampau.
BACA JUGA: Syahrullah dan Keistimewaan Lain Bulan Muharram
Sebelum sekarang merebut sebagian wilayah Palestina dan mengakuinya sebagai negara mereka (Israel), ternyata mereka juga sempat mengincar Uganda dan Argentina. Namun rencana tersebut dibatalkan.
Kaum Zionis menghentikan ide mendirikan Negara Yahudi di Uganda sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Konferensi Zionis keenam yang diadakan pada tahun 1903.
Begitu pula dengan Argentina, yang awalnya dipilih karena wilayahnya yang luas dan subur dengan tingkat hunian yang rendah.
Zionisme bersikeras menjadikan Palestina sebagai pilihan final untuk mendirikan negara Yahudi yang telah diakui oleh undang-undang dasar.
Itu karena mereka menggunakan keimanan Yahudi dalam upaya merealisasikan tujuan membangun Negara Yahudi yang berdasarkan pada ajaran-ajaran Perjanjian Lama (kitab Taurat).
Kitab ini menggambarkan bahwa bangsa Yahudi adalah manusia pilihan Tuhan khususnya dalam sumpah Tuhan kepada Ibrahim: “Kepada para keturunanmu Aku telah berikan tanah ini yang membentang dari Sungai Mesir (Nil) hingga sampai ke Sungai Besar (Efrat).”
Diktum ini dijadikan sebagai landasan pijak ajaran Zionisme. Heim Wiseman, Presiden Pertama Israel, setelah berdirinya Negara Israel pada tanggal 15 Mei 1948 mengatakan, naluri agama adalah esensi dari Zionisme dan sebagai sumber kekuatannya.
Zionisme sendiri diartikan sebagai sebuah gerakan politik kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali lagi ke Zion, bukit di mana kota Yerusalem berdiri. Gerakan yang muncul di abad ke-19 ini semula ingin mendirikan sebuah negara Yahudi di Afrika kemudian berubah di tanah Palestina. []
SUMBER: GRID.ID | OKEZONE