BONDOWOSO—Bertepatan dengan masuknya tahun baru Islam 1440 Hijriah, petugas dan warga binaan Lapas Bondowoso telah mendeklarasikan gerakan hapus buta huruf Al-Quran.
Selain deklarasi, acara yang dilaksanakan di Mushala Lapas Senin (10/9/2018) juga diisi dengan doa bersama, untuk menyambut datangnya tahun baru Islam. Pihak Lapas Bondowoso mengundang Ustad Muhammad Yusuf dalam prosesi doa bersama ini.
BACA JUGA: Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram karena Dosanya…
Kepala Lapas Kelas II B Bondowoso, Djoko Budi Setianto, dalam sambutannya mengatakan bahwa deklarasi hapus buta huruf Al-Quran di tahun baru Islam 1440 H, merupakan langkah awal sebagai catatan amal baik di tahun baru.
Deklarasi ini merupakan salah satu wujud nawacaita lapas dalam menciptakan manusia yang mulia dan berbudi pekerti.
Kalapas juga memaparkan, bahwa Lapas harus mempunyai peran penting, dalam mencetak warga binaan, agar lebih baik ke depan. Dia juga mengakui bahwa selain pembinaan, pihaknya juga mengupayakan, agar Lapas dibuat layaknya pesantren bagi warga binaan yang beragama Islam.
“Karena mereka itu bukan penjahat, hanya saja tersesat,” papar Djoko di depan para warga binaan dan undangan.
BACA JUGA: Syahrullah dan Keistimewaan Lain Bulan Muharram
Bahkan, di malam tahun baru Islam 1440 Hijriah tersebut, warga binaan juga diwajibkan membaca Alquran di bloknya masing-masing. Meraka pun diawasi oleh petugas Lapas.
Deklarasi hapus buta huruf Alquran itu ditandai dengan pemberian Alquran secara simbolis dari Kepala Lapas Bondowoso kepada warga binaan. []
SUMBER: TIMES OF INDONESIA