“KOTA Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan,” (H.R. Ahmad).
Sebuah kalimat motivasi dari Rasulullah pada para sahabatnya di abad ke 7. Tentu saat itu menjadi motivasi tersendiri bagi umat Islam yang saat itu masih tertindas karena apa yang Rasulullah katakan pasti benar adanya, pasti akan terjadi. Dan itu artinya Islam akan menguasai dunia.
BACA JUGA: Dimanakah Konstantinopel?
Persentase 100% pasti benar walau baru terwujud ratusan tahun kemudian. Dan benarlah adanya pada tahun 1453, umat Islam yang di pimpin oleh Muhammad al-Fatih (Sultan Mehmet II) berhasil menaklukan kota Konstantinopel (Ibu kota Kerajaan Byzantium kala itu).
Dengan cukup gamblang, Rasulullah sudah memberikan tanda-tandanya ketika Perang Al-Ahzab sampai dengan penaklukan Konstantinopel. Penyampaian yang luar biasa diiringi canda namun serius, membuat yang mendengarkan tercenang dan memperhatikan dengan saksama.
Pasukan perang Muhammad Al-Fatih (Kekaisaran Ottoman) bekerja keras ketika menaklukan Konstantinopel. Begitu rumit, sulit, dan menegangkan. Tembok Konstantinopel selama ratusan tahun tak pernah ada yang berhasil menembusnya. Dengan lebar tembok pertahanan yang berlapis lapis nan tebal dan setinggi 18 meter, tentu menjadi masalah tersendiri bagi pasukan Muhammad Al-Fatih.
Tapi Allah berkehendak lain, pasukan Muhammad Al-Fatih adalah pasukan terbaik umat Islam sepanjang sejarah. Pasukan ini pun dikehendaki Allah membuat meriam terbesar dan terkuat saat itu. Sekali tembak daya hancurnya sangat luar biasa.
Muhammad Al-Fatih menyerang dari daratan dan lautan. Perang ini tercatat juga sebagai salah satu perang penaklukan kota terlama dalam sejarah manusia.
Tentu yang paling fenomenal dalam kisah penaklukan ini adalah ketika pasukan Al-Fatih mengangkat 70 kapal laut nan besarnya kedataran dengan menggunakan kayu gelondongan dan minyak agak mudah digerakan, pindah dari satu laut ke laut lain dalam 1 MALAM! Luar biasa. Musuh Islam terkaget-kaget, Muhammad al-Fatih layaknya menjadikan daratan menjadi lautan. Musuh Islam mengira ini mustahil dan pasti semua karena bantuan jin. Tapi itulah, dengan berbekal ketakwaan pada Allah semua yang tak mungkin menjadi mungkin.
BACA JUGA:
Sastrawan Yoilmaz Oztuna : “Tidaklah kami pernah melihat atau mendengar hal ajaib seperti ini. Muhammad Al Fatih telah menukar darat menjadi lautan dan melayarkan kapalnya dipuncak gunung. Bahkan usahanya ini mengungguli apa yang pernah diilakukan oleh Alexander The Great”
Dan momen paling indah adalah ketika Muhammad Al-Fatih masuk ke dalam bangunan terindah di Konstantinopel yang kita kenal dengan nama “Hagia Sophia”, di sana sudah berkumpul masyarakat setempat yang ketakutan akan dibunuh oleh umat Islam.
Namun Al-Fatih tersenyum dan berkata, “Kalian bebas untuk terus bersama dengan agama kalian.” Lakum dinukum waliadiin, dan Al-Fatih menggendong salah satu anak kecil dari Ibunya, dan semua berakhir indah. Semua merasa tenang dan nyaman dengan apa yang umat Islam lakukan terhadap mereka. []