BALI—Video selawatan yang diduga dilakukan seorang ustaz bernama Gus Miftah yang mengajak selawatan para wanita bergaun seksi di sebuah klub malam di Bali, ramai dibicarakan netizen.
Pihak klub malam yang kemudian diketahui Boshe VVIP Club Bali itu, kemudian membenarkan kegiatan tersebut.
“Kalau pengajian seminggu sekali pasti ada, kebetulan ustadnya domisili di Yogya jadi pengajian lebih sering di Boshe Yogya,” kata Marketing Manajer Boshe VVIP CLub Bali, Deddy Lie, Selasa (11/9/2018).
Boshe VVIP CLub Bali, menurut Deddy, sering mengundang Gus Miftah untuk memberikan ceramah atua pengajian. Bahkan menuru Deddy, pengajian di Boshe VVIP CLub Bali telah berjalan sejak delapan tahun yang lalu.
“Setiap berapa bulan, kami undang ustadnya ke Bali untuk pengajian, ceramah, kemudian untuk setiap anniversary Boshe dia selalu hadir entah di Bali atau Yogya. Untuk (pengajian) itu memang bukan pertama kali, Boshe dari 8 tahun yang lalu memang sering (menggelar) pengajian,” terangnya.
“Jadi kalau pengajian, ceramah dari ustadnya itu berapa bulan sekali di Bali. Kalau di Yogya rutin seminggu sekali,” imbuhnya.
Dalam video selawat yang kemudian menjadi viral tersebut pada Kamis (6/9/2018) pekan lalu itu, Gus Miftah hadir dengan sukarela.
“Kami dengan Gus Miftah sudah seperti keluarga sendiri. Jadi Gus Miftah itu ceramah tidak dibayar, kalau kami mau pengajian ke Bali tinggal menyesuaikan jadwalnya dia,” terangnya.
Selama pengajian digelar, Boshe VVIP Club Bali jelas Deddy tetap beroperasi seperti biasa.
“Iya, pengajian itu sebelum (buka). Jadi pengajian misal dari pukul 19.00-21.00 Wita, kadang siang atau sore nggak tentu. Kan kalau karaoke buka pukul 14.00-03.00 Wita, kalau klub dari pukul 22.00-03.00 Wita,” terangnya.
Pengajian Kamis (6/9) lalu itu diikuti seluruh karyawannya, tambah Deddy.Ia juga membenarkan jika pengajian itu memang wajib diikuti seluruh karyawannya.
“Semua itu karyawan, itu kebetulan memang acaranya internal untuk staf dan manajemen, semua all staf tidak ada orang luar, hampir 500 (orang). Kalau yang untuk muslim memang diwajibkan (hadir), kan itu tidak salah kan bukan apa ya, nggak ada beban kalau ngikutin seperti itu kan. Justru dia lebih lega mungkin dia lagi ada masalah, ngobrol sama ustad segala macam,” ujarnya.
Deddy sendiri menyesalkan banyak komentar negatif yang muncul terkait kegiatan tersebut. Padahal, menurut dirinya, tak ada yang salah dengan lokasi pengajian.
“Saya baca banyak yang nyinyir orang itu, di tempat yang nggak pas. Sebenarnya di manapun kan bisa, bahkan di tempat yang tidak baik sekalipun juga bisa mengubah orang jadi lebih baik,” tutur Deddy.
Sebelumnya diberitakan, video selawat para wanita bergaun seksi di klub malam Bali itu viral di media sosial. Gus Miftah mengatakan para peserta pengajian itu terdiri dari pemandu karaoke dan beberapa tamu.
“Awalnya mereka menolak, tapi lama-lama mengerti. Saya ke Bali itu beli tiket sendiri. Saya ceramah, sebelum berdoa, saya ajak selawatan dulu. Ada tanya-jawab juga. Di Bali, terakhir kemarin, ada anak (pemandu karaoke) tiga orang yang bilang kalau dia terakhir (bekerja) di klub itu. Sudah selesai. Malu juga katanya. Banyak yang japri (menyampaikan pesan secara pribadi) dan kasih testimoni, gara-gara mengaji, berubah banyak,” kata Miftah saat berbincang, Selasa (11/9). []
SUMBER: DETIK