Di hari Jumat ada satu waktu yang tepat bagi kita untuk berdoa dan memiliki kemungkinan besar untuk diijabah. Yakni pada saat setelah ashar.
HARI Jumat menjadi hari kebanggaan bagi kita. Mengapa? Sebab, pada hari ini merupakan hari yang penuh keberkahan. Ditambah lagi, di bulan yang penuh berkah ini, dapat menambahan keberkahan bagi hidup kita. Tentunya jika kita melakukan ibadah ikhlas karena Allah semata.
Salah satu ibadah yang dapat kita lakukan ialah berdoa kepada Allah SWT. Memohon kepada-Nya atas apa yang kita butuh dan inginkan. Kita gantungkan segala permasalahan hidup ini kepada Allah SWT. Dan yakinlah Allah pasti mengabulkannya.
Meski begitu, tak ada salahnya bagi kita untuk mencari waktu yang tepat dalam berdoa. Sebab, ada beberapa waktu yang bisa kita gunakan untuk berdoa agar lebih mustajab atau lebih memiliki harapan besar dikabulkannya doa. Nah, salah satunya pada hari Jumat. Tetapi, hanya pada waktu khusus saja. Kapankah itu?
Dari Abu Hurairah RA berkata, bahwasanya Rasulullah ﷺ pernah membicarakan perihal hari Jumat. Beliau bersabda, “Pada hari itu (hari Jumat) terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba berdiri melaksanakan shalat dan berdoa memohon sesuatu kepada Allah pada waktu tersebut, melainkan Allah pasti akan mengabulkannya.” Kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menggambarkan singkatnya waktu itu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, “Sesungguhnya, pada hari Jumat ada satu waktu, tidaklah seorang Muslim mendapatkan waktu tersebut kemudian ia meminta kepada Allah suatu kebaikan, melainkan Allah pasti memberinya, yaitu setelah ashar,” (HR. Ahmad).
Dari Jabir RA, dari Nabi ﷺ bersabda, “Hari Jumat ada dua belas jam. Di dalamnya terdapat satu waktu yang tidaklah seorang Muslim memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu melainkan Allah akan mengabulkannya. Oleh karenanya, carilah ia pada saat-saat terakhir setelah shalat ashar,” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i).
Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari, ia berkata, “Abdullah bin Umar berkata, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyampaikan hadis dari Rasulullah ﷺ mengenai satu waktu yang terdapat pada hari Jumat?’ Aku menjawab, ‘Ya, aku pernah mendengar ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Waktu tersebut berlangsung antara duduknya imam sampai selesainya shalat’,” (HR. Muslim).
Ibnul Qayyim dan selainnya dari kalangan ahlul ilmi menguatkan bahwa satu waktu pada hari Jumat itu adalah setelah shalat ashar.
Ibnul Qayyim berkata, “Menurut pendapat saya, waktu shalat juga merupakan waktu yang dimungkinkan terkabulnya doa. Jadi, keduanya merupakan waktu mustajab, meskipun satu waktu yang dikhususkan di sini adalah akhir waktu setelah shalat ashar. Satu waktu tersebut telah ditentukan dari hari Jumat; tidak maju dan tidak mundur. Adapun waktu shalat, ia mengikuti shalat itu sendiri; maju atau mundurnya. Sebab, dengan berkumpulnya kaum muslimin, shalat, kekhusyuan dan munajat mereka kepada Allah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap terkabulnya doa. Dan waktu di mana kum muslimin sedang berkumpul, maka doa pada saat itu sangat berpotensi terkabul. Dengan demikian, semua hadis yang disebutkan adalah sesuai…” (Zadul Ma’ad dengan tahqiq Al-Arnauth [2/394]). []
Referensi: Doa, Dzikir dan Ruqyah dari Al-Quran dan As-Sunnah/Karya: DR. Said bin Ali bin Al-Qathani/Penerbit: Aqwam