“NGAK mau ah, pakai jilbab…nanti aja! Masalhnya, aku ini mayoret pada ektrakurikuler drumband dan basket. Aku juga senang mengikuti modern dance di sekolah. Ditambah lagi kegiatanku di luar yang suka mengikuti fashion show. Kalau pakai jilbab, tamatlah semua hobi itu.”
Itulah curhatan seorang muslimah yang kini dikenal sebagai publik figur alias artis terkenal di Indonesia. Sama seperti ‘kelakuan nakal’ anak sekolah lainnya. Gadis cantik berkulit putih itu dulunya tidak berhijab. Namun, siapa sangka dikemudian hari dia justru aktif berdakwah, diidolakan kaum muslimah dan kerap disapa ‘ustazah’.
BACA JUGA: Inilah Artis Indonesia yang Kini Mantap Bercadar
Berikut ini pengakuannya tentang bagaimana pertama kali dia berhijab.
“Di sekolah baruku ada peraturan klasik. Setiap hari Jum’at harus memakai baju panjang dan jilbab sempurna. Parahnya lagi, ada hari lain yang mengharuskan aku pakai jilbab juga. Sehingga, aku jadi lebih sering pakai hijab karena kegiatan di sekolah mengharuskannya.”
Sampai disini, kebiasaan berhijab itu mungkin mulai tumbuh, tapi bagaimana dengan perasaanya? Dia masih ragu untuk berhijab. Hatinya belum mantap.
“Sampai suatu hari…aku ingat betul,” ungkapnya mengawali peristiwa awal mula dirinya memutuskan untuk berhijab.
“Hari itu aku harus pergi untuk casting sinetron. Akupun ganti seragam di sebuah toilet di stasiun kereta api. Esok paginya…aku panik. Seragamku ketinggalan di sana, di toilet stasiun itu.
Padahal, aku Cuma punya tiga baju seragam. Dua seragam biasa berlengan pendek, salah satunya adalah yang ketinggalan di toilet itu. Yang satu lagi, belum dicuci. Sisanya, baju seragam lengan panjang yang sepaket dengan jilbab. Jadi, mau tidak mau aku harus pakai baju yang tersisa itu di hari yang bukan hari wajib berhijab.
Di luar dugaan, aku yang sering khawatir, kulit dan rambut indahku tak terlihat jika ditutupi hijab, justru mendapat pujian dari teman-teman di hari itu. Mereka mengira aku telah mantap berhijab.
Mereka datang ke kelasku hanya untuk mengucapkan selamat.
“Selamat ya, aku bahagia banget,” ucap mereka.
“Masya Allah. Aku punya jilbab baru, nanti aku kasih buat kamu ya…”ucap teman lainnya.
Satu sekolah jadi heboh karena hari itu aku berjilbab. Aku jadi merasa malu, berhijab karena ‘accident’ semacam ini.
Namu, ketika aku jelaskan kepada mereka perihal yang sebenarnya, mereka sama sekali tak kecewa apalagi memojokkanku. Di luar dugaan, mereka justru memberiku semangat.
“Itu artinya, Allah udah kasih tanda sama kamu,” kata mereka.
Dari ‘acciden’ atau peristiwa kepepet itulah, artis cantik pemeran Anna Altafunnisa di film Ketika Cinta Bertasbih itu mulai memantapkan diri berhijab.
Dalam film ketika Ketika Cint Bertasbih, siapa yang tak kenal tokoh Anna Alfathun Nissa? Karakternya yang cantik dan cerdas melejit menjadi sosok idola muslimah kala film itu booming di pasaran.
Tokoh Anna di film itu juga melambungkan nama pemerannya, Oki Setiana Dewi. Kala itu, belum banyak artis yang tampil dalam balutan busana syar’i, baik di film maupun di kesehariannya. Berbeda dengan Oki. Dia sudah berhijab syar’i saat mendapatkan peran utama di film tersebut.
Kisah awal berhijab karena kerepaksaan yang diungkapkan di atas tadi merupakan pengalam nyata yang dituliskan Oki Setiana Dewi sendiri dalam bukunya. []
Sumber: Hijab I’m in Love/Karya: Oki Setiana Dewi/Penerbit: Mizania/Tahun: 2013