Oleh: Yudhistira Adi Maulana
WANITA adalah makhluk yang istimewa. Setiap wanita dibekali Allah SWT kecantikan dan kecanggihan sistem reproduksi. Sebagai respon penggerak utama motivasi kehidupan, berketurunan adalah sebuah mekanisme Ilahiah yang teramat indah. Karena fungsi reproduksinyalah seorang wanita dikaruniai Allah SWT dengan kelebihan pesan genetika di kromosom X-nya.
Potensi unggul itu maujud dalam bentuk hormon yang turut menjaga kecantikan dan kesehatan kulit, sehingga apabila seorang wanita dianggap cantik acap kali disebut berbinar-binar kulit wajahnya. Selain itu, kesehatan jantung dan sistem internal lainnya juga turut terkelola. Wanita pun secara anatomi diberi kelebihan-kelebihan organ yang semuanya berkonotasi positif.
BACA JUGA: Hukum Islam Seputar Busana Muslimah
Secara lahiriah, seorang wanita amatlah sedap dipandang mata, hasil mahakarya seni yang tiada tara. Dalam perspektif reproduktif kecantikan itu maujud dalam bentuk struktur alat-alat atau organ reproduksi wanita yang sangat sistematis dan super canggih. Sistem reproduksi wanita adalah representasi sekaligus bukti tentang kemaha perencanaan Allah.
Jika hanya satu sistem diciptakan dan dapat berjalan, mungkin itu masih sebatas wajar. Akan tetapi, jika beberapa sistem dengan fungsi dan struktur organ yang berbeda dapat bersinergi dan saling mengisi, itu jelas luar biasa. Demiakianlah sistem reproduksi, mulai dari sistem endokrin yang mengatur hormon, sistem persyarafan dan pengambilan keputusan (otak), indung telur, rahim, dan jalan lahir, semua bersatu bahu-membahu untuk mewujudkan niat yang satu. Niat melahirkan generasi utama, generasi istimewa generasi terbaik di antara manusia.
Siklus Haid, Turut Menjaga Keseimbangan dan Kecerdasan Wanita
Kelenjar hormon yang ada pada wanita bahu-membahu bergotong royong untuk memproduksi hormon reproduksi secara seimbang dan sesuai waktu. Oleh karena itu, seorang wanita kemudian akan mengenal sebuah siklus haid. Benih calon pemimpin ummat yang istimewa juga harus dipersiapkan secara eksklusif.
Dalam satu bulan sel telur tersebut hanya dilepaskan satu kali saja. Rentang waktu yang tercipta dan siklus hormonal yang berulang ternyata terkait dengan serangkaian persiapan lain yang bersifat fungsional. Naik turunnya hormon jadi semacam kalender yang menentukan kapan seorang wanita menjadi jauh lebih cerdas untuk belajar.
Kapan? Sejak hari terakhir haid sampai pertengahan bulan atau masa pasca ovulasi.
BACA JUGA: Menjadi Muslimah Berkepribadian Islam
Mengapa? Karena pada saat itu hormon estrogen dan LH serta sebagian progesteron sedang dalam perjalanan menuju puncak. Perjalanan ini berimplikasi pada terjadinya optimasi kapasitas otak dan proses neuroregenerasi alias pembaharuan sel-sel otak.
Kok bisa? Ya bisa dong, karena saat yang bersamaan terjadi pula regenerasi sel-sel dinding rahim sebelah dalam yang disebut endometrium.
BACA JUGA: Dia, Teladan Muslimah yang Fasih Bicaranya
Efek stimulasi pertumbuhan oleh faktor-faktor pertumbuhan bersifat sistemis alias dialirkan melalui pembuluh darah ke segenap penjuru tubuh. Akibatnya, masa setelah haid sampai puncak ovulasi adalah masa-masa seorang wanita mendapatkan kesempatan memperbaiki dan memperbaharui diri. Terkadang haid justru disesali karena dianggap mengganggu dan membuat tidak produktif, tetapi bagi sebagian yang berilmu haid justru teramat di syukuri, disikapi dengan nikmat yang sangat berharga bagi seorang wanita. []