4. Memiliki Sifat Malu
RASULULLAH ﷺ bersabda, “Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan,” (HR. Bukhari no. 6117 dan Muslim no. 37, dari ‘Imron bin Hushain).
Kriteria ini juga semestinya ada pada setiap wanita. Contohnya adalah ketika bergaul dengan pria. Wanita yang baik seharusnya memiliki sifat malu. Cobalah perhatikan contoh yang bagus dari wanita di zaman Nabi Musa ‘Alaihis Salam. Allah Ta’ala berfirman, “Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata, “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab, “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya.” Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya,” (QS. Qashash: 23-24).
BACA JUGA: Shalat Bermanfaat untuk Ibu Hamil, Berbahaya bagi Wanita Haid
Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya. Namun coba bayangkan dengan wanita di zaman sekarang ini.
5. Taat dan Menyenangkan Hati Suami
Istri yang taat pada suami, senang dipandang dan tidak membangkang yang membuat suami benci, itulah sebaik-baik wanita. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata, pernah ditanyakan kepada Rasulullah ﷺ, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci,” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih).
Begitu pula tempat seorang wanita di surga ataukah di neraka dilihat dari sikapnya terhadap suaminya, apakah ia taat ataukah durhaka.
6. Menjaga Kehormatan, Anak dan Harta Suami
Allah Ta’ala berfirman, “Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada,” (QS. An-Nisa’: 34).
Ath Thobari mengatakan dalam kitab tafsirnya (6: 692), “Wanita tersebut menjaga dirinya ketika tidak ada suaminya, juga ia menjaga kemaluan dan harta suami. Di samping itu, ia wajib menjaga hak Allah dan hak selain itu.”
7. Bersyukur dengan Pemberian Suami
Seorang istri harus pandai-pandai berterima kasih kepada suaminya atas semua yang telah diberikan suaminya kepadanya. Bila tidak, si istri akan berhadapan dengan ancaman neraka Allah Ta’ala.
8. Berdandan dan Berhias Diri Hanya Spesial untuk Suami
Sebagian istri saat ini di hadapan suami bergaya seperti tentara, berbau arang (alias: dapur) dan jarang mau berhias diri. Namun ketika keluar rumah, ia keluar bagai bidadari. Ini sungguh terbalik. Seharusnya di dalam rumah, ia berusaha menyenangkan suami. Demikianlah yang dinamakan sebaik-baik wanita.
BACA JUGA: Curahan Hati Seorang Suami
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata, pernah ditanyakan kepada Rasulullah ﷺ, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci,” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih).
Itulah 8 sifat wanita yang paling baik di dunia ini. Untuk memperoleh kedudukan yang baik dan mulia di hadapan Allah SWT sebenarnya cukup mudah. Kita hanya diperintah melakukan 8 hal tersebut. Yang mana tidak akan terlalu sulit menjalaninya, jika kita niatkan untuk menggapai ridha Allah SWT. Yang dirasa sulit ialah ketika kita tak mau membenahi diri untuk menjadi wanita muslimah sejati dengan berbagai alasan yang tidak pasti. []
HABIS
Sumber: muslim.or.id