SERANG—Dalam acara dialog bersama santri dan ulama se-Banten di Ponpes An Nawawi Tanara, Serang, Ahad (30/9/2018), Cawapres KH Ma’ruf Amin kembali mengulas soal Islam Nusantara.
Menurutnya, banyak yang salah tafsir dan keliru memaknai Islam Nusantara. Sehingga kesalahan itu bisa saja menyesatkan umat.
“Soal Islam Nusantara, itu ditafsirkan secara salah. Masa dimaknai kalau takbir bukan Allahu akbar, atau kalau dimakamkan tidak pakai kafan. Itu salah,” kata KH Ma’ruf.
KH Ma’ruf menuturkan, Nahdatul Ulama menyebut islamnya sebagai Islam Nusantara yang isinya adalah Islam ahlussunah wal jamaah (Aswaja). Dan Muhammadiyah juga menurutnya punya sebutan Islam Berkemajuan.
Menurut KH Ma’ruf, ada dua kemungkinan, kenapa orang kemudian salah menafsirkan ini. KH Ma’ruf menyebutnya karena sebab kebodohan atau karena ingin menyesatkan orang lain dan umat.
“Jadi Islam Nusantara itu Islam Aswaja. Bukan (Islam) yang dikafani (katanya) pakai batik, solatnya pakai bahasa Indonesia. Saya bilang itu ndak paham,” kata KH Ma’ruf menanggapi pertanyaan soal Islam Nusantara.
Ciri Islam Nusantara ala NU ini menurut KH Ma’ruf menyangkut aqidah menurut Imam Asyari dan Maturudi. Amaliyah atau tata cara hidupnya adalah menjaga tradisi tata cara seperti tahliilan, selamatan, haul, seperti kebanyakan tradisi NU. Juga memiliki cara pandang yang moderat dan tidak tekstual.
“Islam nusantara tidak tekstual dan tidak liberal. Kalau liberal itu nanti berlebihan, cara berpikir moderat juga dinamis, ada relnya, nggak ngawur. Islam Nusantara itu begitu,” jelasnya. []
SUMBER: DETIK