DI suatu kota ada seorang ulama yang sedang sakit, tetapi tidak mau di bawa ke rumah sakit. Banyak sudah orang yang membujuknya untuk dibawa ke rumah sakit.
Singkat cerita, akhirnya sang ulama tadi dibawa berobat ke rumah sakit. Ketika diperiksa oleh dokter dan diberikan obat, dokter tidak mau menerima bayaran dari sang ulama.
“Kenapa dokter tidak mau terima uang dari saya?” tanya sang ulama heran.
BACA JUGA: Masa Berjayanya Kedokteran Islam (1)
Dokter menjawab, “Tidak perlu, Ustadz, cukup do’kan saya saja agar saya masuk surga.”
“Ya Dokter, Dokter juga do’akan saya agar saya bisa menjadi dokter,” ulama tersebut menimpali.
Dokter (sambil tertawa), “Tidak mungkin, Ustadz, Jadi dokter itu butuh sekolah bertahun-tahun dan biaya yang banyak, tidak mungkin hanya dengan do’a tanpa perjuangan bisa menjdi dokter.”
BACA JUGA: Sakit Sebagai Jalan Kebaikan
Ulama (sambil tertawa juga), “Kalau begtu dokter, tidak mungkin juga dengan do’a dari saya dokter bisa masuk surga, karena saya saja sudah 30 tahun berdakwah, saya korbankan waktu, tenaga, harta, perasaan. Perlakuan yang saya dapatkan ancaman penjara, penyiksaan malah pembunuhan, tapi belum bisa jamin kalau saya bakal masuk surga, karena masuk surga tidak cukup dengan do’a, tapi dengan mengorbankan harta jiwa dan waktu di jalan Allah.”
Maka saat itu dokter tersebut menangis. []