SLEMAN—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut ada lebih dari 100 ribu siswa dan 20 ribu tenaga pendidik yang terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Yang terdampak 20.000 lebih guru, kalau siswa 100.000 lebih,” kata Muhadjir di sela menghadiri Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia 2018 di Sahid J-Walk Mall, Sleman, Rabu (3/10/2018).
Kendati data terkait jumlah siswa dan tenaga pendidik itu telah dikantongi, Muhadjir mengaku belum mengetahui kondisi terkini tentang mereka.
BACA JUGA: Oleh-Oleh Cerita Pedih dari Korban Gempa
“Belum ada rincian kondisi, sudah ada laporan meninggal tapi belum final. Masih kita data, kan masih banyak yang harus kita cari, termasuk karyawan UPT juga masih ada beberapa yang belum kumpul lagi, yang sudah ketahuan meninggal satu orang,” jelasnya.
Muhadjir menyatakan pihaknya akan berupaya mengatasi dampak bencana dengan melakukan trauma healing bagi mereka.
“Kami akan turunkan tim trauma healing, setelah kelas darurat berjalan anak-anak didampingi untuk memulihkan kondisi psikologis. Guru-guru terdampak juga akan kita kumpulkan beri motivasi agar segera kembali mengajar,” lanjut Muhadjir.
BACA JUGA: 5 Fakta terkait Dampak Gempa di Sulteng
Selain korban jiwa, Kemendikbud juga mencatat sebanyak 2.736 sekolah di Sulteng rusak. Ribuan sekolah rusak tersebar di Palu, Donggala, Sigi dan beberapa titik lainnya.
“Sekolah terdata 2.736 sekolah yang terdampak mulai dari kerusakan ringan sampai hancur total. Di Palu, Donggala, dan lebih banyak di Sigi,” imbuh Muhadjir. []
SUMBER: DETIK