JAKARTA—Badan Penanggulangan Ekstremisme, Radikalisme dan Terorisme (BPERT) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengelar Seminar Nasional “Penanggulangan Bahaya Radikal dan Ekstremisme di Indonesia”.
Ketua Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPRET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan seminar ini diselenggarakan, sebagai salah satu bentuk komitmen MUI.
“Salah satunya, dalam menjaga umat dan keikutsertaan dalam menyelesaikan persoalan kenegaraan dan kebangsaan, khususnya dalam penanggulangan radikalisme dan ekstremisme di Indonesia,” katanya di Hotel Luwansa Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Wakil Ketua Umum MUI ini pun menjelaskan MUI sebagai wadah ulama, zuamma dan cendekiawan muslim dalam beberapa tahun belakangan ini, merasakan prihatin terhadap munculnya perilaku masyarakat yang mudah tersulut oleh tindakan radikal dan ekstrim.
“Apakah ini efek masyarakat era milenial? Era milenial dicirikan dengan penggunaan peralatan teknologi komunikasi dan informasi canggih, semisal smartphone dan internet,” pungkasnya.
Menurutnya Era milenial, juga muncul perilaku kategori baru seperti agresi, mudah tersulut emosi, atau bahkan menyerang orang lain.
“Perilaku radikal dapat berbentuk tindakan dan pernyataan verbal. Perilaku (tindakan) radikal berwujud segala tindakan atau perilaku radikal, menyerang, dan mengandung unsur kekerasan,” ungkapnya. []
REPORTER: RHIO