HONG KONG—Orang terkaya Hong Kong, Li Ka-Shing telah memberikan sumbangan sebesar 5 juta USD atau setara Rp 75 miliar bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Gonggala, Sulawesi Tengah. Dana sebesar ini bukan lagi persoalan bagi ‘Crazy Rich Hong Kong’ yang sukses dalam berbisnis.
Li pertama kali memulai bisnisnya sendiri pada tahun 1950 dengan memproduksi bunga plastik. Tapi setelah melakukan diversifikasi ke properti, dia melihat keuntungan besar di tahun 1960-an dan dalam dekade berikutnya bisnisnya melebar ke banyak sektor di Hong Kong.
BACA JUGA: Jual Hasil Bumi, Warga Lombok Utara Sumbang Bantuan untuk Korban Gempa Sulteng
Di Hong Kong, Li Ka-Sing dijuluki ‘Superman’ karena keahlian dan ketajamannya dalam berbisnis. Perusaahan Li adalah bagian dari perjalanan negara Hong Kong itu sendiri. Di mana perusahaannya memberikan layanan yang menyediakan segala rupa barang dan jasa di Hong Kong dari layanan internet sampai jaringan supermarket.
Mengutip AFP keputusan Li dalam berbisnis sangat memengaruhi harga properti di Hong Kong sehingga banyak investor yang berpedoman pada kata-katanya.
Li Ka-shing adalah Chairman CK Hutchison Holdings Ltd. Li lahir pada tahun 1928 di Kota Chaozhou, China daratan. Dia dan keluarganya melarikan diri ke negara tetangga, Hong Kong, selama Perang Sino-Jepang.
Forbes di tahun 2018 menempatkan Li di posisi 23 sebagai orang terkaya di dunia. Ia hanya terpaut tiga tempat di belakang pendiri Alibaba Jack Ma dan enam angka di belakang pendiri Tencent Ma Huateng.
Pada Maret 2018, Li Ka-Shing memutuskan untuk mengundurkan diri dari seluruh kerajaan bisnisnya pada usia 89 tahun. Li Ka-shing memutuskan pensiun setelah 70 tahun berkutat di perusahaan yang dibangunnya sendiri dan fokus pada kegiatan filantropi. Untuk itu saat ini Li fokus pada berbagai kegiatan bantuan kemanusiaan, tak terkecuali membantu korban gempa dan tsunami Sulteng.
BACA JUGA: Rabithah Alam Islami Sampaikan Bantuan untuk Korban Gempa Lombok
Bantuan sebesar 5 juta USD tersebut terdiri dari 2 juta USD dari CK Hutchison Holdings dan 3 juta USD dari Li Ka Shing Foundation. Dana tersebut, diberikan melalui Sustainable Development Goals (SDG) Indonesia One.
“Jadi dana ini dimasukan dalam SDG Indonesia One,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Aula Dhanapala, kompleks Kementerian Keuangan, Jumat (5/10/2018). []
SUMBER: CNBC