SIGI—Pemukiman warga Desa Sibalaya Selatan, Sigi, bergeser ratusan meter hingga masuk ke wilayah desa tetangga. Warga pemukiman tersebut yang berhasil selamat kemungkinan harus berganti alamat.
Menurut informasi yang dikutip dari Jawapos.com, Senin (8/10/2018), pola pergeseran permukiman di Sibalaya Selatan mirip yang terjadi di Kelurahan Petobo, Palu, dan Desa Jonooge di Kabupaten Sigi. Bedanya, dampak gempa di Desa Sibalaya Selatan lebih bisa dilihat. Sebagian wilayah desa seluas 4 hektare itu seolah berpindah begitu saja.
BACA JUGA: Cerita Korban Gempa di Balaroa, Selamat karena Zikir
Akses trans-Palu-Kulawi terputus di Desa Sibalaya Utara. Jalan beraspal mulus itu terpotong sejauh 400 meter. Potongan jalan berpindah. Bergeser ke barat sejauh 300 meter dari lokasi semula.
Ada sekitar 25 rumah yang ikut bergeser ratusan meter. Lengkap dengan jalan aspal dan pepohonan yang bergeser dalam kondisi masih tegak berdiri. Bahkan, ada juga rumah yang bergeser bersama dua mobil dan pagar halaman. Semuanya utuh.
Warga setempat kini kebingungan menetukan alamat rumah mereka akibat adanya pergeseran tersebut. Sebab, rumah mereka bergeser dari Sibaraya Selatan ke Sibaraya Utara.
Usmadin (42), salah seorang warga setempat menuturkan, saat gempa terjadi, hanya berselang sepersekian detik, guncangan keras terjadi. Setelah bumi bergoyang sekitar satu menit, area permukiman itu seolah runtuh. Turun ke bawah. Disusul kemudian tanah bergerak ke arah selatan.
“Saya lihat ada pohon kelapa jalan,” ungkapnya.
Nyatanya, bukan pohon kelapa yang berjalan, melainkan rumahnyalah yang bergeser menjauh ke arah barat.
Usmadin dan keluarga segera menyelamatkan diri dengan terus berlari. Mereka berpijak pada bongkahan tanah yang keras. Begitu ada bongkahan tanah muncul, langsung dia injak. Bongkahan tanah yang turun dia tinggalkan. Terus begitu. Sampai gempa dan gerak tanah benar-benar berhenti.
BACA JUGA: Sebagian Wilayah Terdampak Gempa di Palu akan Dijadikan Monumen Kuburan Massal
Usmadin merasa telah jauh meninggalkan rumahnya. Namun, yang membuat Usmadin kaget, ternyata dirinya masih berada di belakang rumahnya.
“Saya pikir sudah lari menjauh, ternyata hanya muter-muter saja,” jelasnya lantas tertawa.
Kini, sebagian dari warga yang selamat mengungsi ke Kantor Desa Sibalaya Selatan.
“Itu (daerah) yang bergeser semua warga RT 1 RW 1, Desa Sibalaya Selatan,” ujar Usmadin.
Selain dirinya, ada 55 warga lainnya yang selamat dari musibah itu. Dua orang dinyatakan meninggal.
Bagi Anda yang ingin membantu meringankan penderitaan saudara kita yang ada di Palu &/ Lombok, bisa menyalurkan bantuannya melalui :
Bank Syariah Mandiri
No. Rek: 7095 055 553 – a.n: Yayasan Islampos Aid Media
Bank Muamalat
No. Rek: 1060 011 324 – a.n: Yayasan Islampos Aid Media
BCA
No. Rek: 231-328-6045 – a.n: Yayasan Islampos Aid Media
Konfirmasi donasi lewat SMS/WA:
NAMA_PALU_DOMISILI_NOMINAL
Dikirim ke nomor: 0818-0997-6622 (Ralda)
Mohon mencantumkan kode 50 di belakang nonimal untuk mempermudah proses laporan. Misalnya 500.050. []
SUMBER: JAWA POS