“Yeee, bantuan datang,” teriak anak-anak pengungsi itu ketika pick up kami tiba di lapangan Liku, Pantoloan, Palu Utara, tempat mereka sedang asyik-asyiknya bermain, Sabtu (13/10/2018) sore.
Teriakkan ceria anak-anak pengungsi itu seolah jadi obat mujarab bagi kami semua. Letih, lelah, dan perasaan campur aduk setelah seharian mempersiapkan logistik dan mendistribusikannya, hilang seketika saat mendengar suara-suara lucu mereka.
Saya jadi ingat “malaikat-malaikat kecil” saya (baca: anak) di rumah, yang selalu menyambut dengan riang gembira saat saya pulang beraktivitas. “Terima kasih ya Allah,” gumam saya dalam hati.
Dalam kondisi seperti ini, sambutan dari anak-anak itu begitu bernilai bagi kami. Berharga. Momen-momen yang tak bisa ditakar dan ditukar dengan rupiah sekalipun.
BACA JUGA: IslamposAid Buka Posko Peduli Korban Gempa dan Tsunami di Palu
Di Liku, Palu Utara ini, sekitar 200 kepala keluarga mengungsi dari hari pertama musibah yang melanda Palu hingga tulisan ini dibuat. Rumah mereka di Talise, Panau, Taweli, Palu Utara, yang berdekatan dengan Pelabuhan Pantoloan, mayoritas rata dengan tanah akibat gempa dan terjangan tsunami yang terjadi pada, Jumat (28/9/2018) lalu.
Karena kekurangan tenda, sebanyak 17 kepala keluarga -atau sekitar 66 orang- tinggal berdesak-desakan di dalam tenda berukuran 12 x 12 m. Panas, pengap. Itu yang mereka rasakan. Apalagi jika hujan turun, seperti pada jumat malam, mereka tak bisa tidur. Berjaga semalaman karena tenda mereka bocor dan tergenang air.
Di beberapa titik pengungsian para warga itu, IslamposAid bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan lainnya telah menyalurkan logistik kemanusiaan. Di empat wilayah yang bisa dijangkau hingga pukul 21:00 waktu seempat, di setiap titiknya IslamposAid menyalurkan 50 kg beras, 3 rak/krat telur ayam, 5 kardus air mineral, 5 kardus mie instan, susu bayi, pampers, sabun dkk, beserta sayur mayur dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi yang mulai kekurangan serat.
BACA JUGA: Kapal Kemanusiaan Angkut 1000 Ton Bantuan Logistik Berangkat ke Palu
Dalam kesempatan yang sama, kami berpapasan dengan tim kemanusiaan Indonesia Humanitarian Comitee. Bersama dengan For Humanity, Amal Mulia dan Kasih Palestina, kami mengajak anak-anak pengungsi itu bermain games-games kecil untuk menghilangkan trauma mereka -trauma healing.
Liku, Pantoloan, Palu Utara, berjarak sekitar 32 km dari posko kami berada di Birobuli Utara, Kota Palu. Sekitar 45 menit perjalanan normal ke sana. Dan hingga saat ini mereka masih mengungsi.
Bagi Anda yang ingin membantu meringankan penderitaan saudara kita yang ada di Palu, bisa menyalurkan bantuannya melalui :
1. Bank Syariah Mandiri
No. Rek: 7095 055 553 – a.n: Yayasan Islampos Aid Media
2. Bank Muamalat
No. Rek: 1060 011 324 – a.n: Yayasan Islampos Aid Media
3. BCA
No. Rek: 231-328-6045 – a.n: Yayasan Islampos Aid Media
Konfirmasi donasi lewat SMS/WA:
NAMA_PALU_DOMISILI_NOMINAL
Dikirim ke nomor: 0818-0997-6622 (Ralda)
Mohon mencantumkan kode 50 di belakang nonimal untuk mempermudah proses laporan. Misalnya 500.050.
Donasi waqaf sudah termasuk biaya teknis dan operasional.
Terima kasih. []
REPORTER: RIFKI M. FIRDAUS
ISLAMPOSAID MEDIA berdiri tahun 2015 dan sudah disahkan dalam akta nomor 29 Tanggal 24 Agustus 2015 yang dibuat oleh Notaris Sanggra Aderio Anggestha,
S.H., M.KB. Diputuskan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0011717.AH,01,04. Tahun 2015.