BISA memiliki kendaraan sendiri untuk berjualan tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Nurhayati (47 tahun) warga Desa Jampang, Bogor. Ibu tiga anak yang akrab dipanggil Mak Enung ini setiap hari berkeliling menjajakan barang dagangan yang berisi aneka macam lauk matang. Penghasilannya pun kini lumayan, hingga bisa membeli sepeda motor dan membiayai anak kuliah.
Sebelum usahanya berkembang seperti saat ini, Mak Enung mengaku pernah mengalami masa-masa gelap. Kala itu ia meminjam modal usaha kepada bank keliling. Niat hati ingin membantu suami, tapi bukan untung yang ia dapat. Selain usahanya tidak berjalan dengan mulus, ia juga selalu dihantui perasaan berdosa karena telah menjadi pelaku riba.
“Rasanya dulu mau digunakan apapun uang pinjaman itu gak enak banget dan gak bikin tenang di hati,” jelas Mak Enung.
Atas saran temannya di tahun 2015 Mak Enung bergabung menjadi anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pelita Jampang Gemilang program Sejuta Berdaya, yakni program pemberdayaan ekonomi non riba berbasis kelompok binaan LAZ Al Azhar. Selain mendapatkan bantuan modal bebas riba, di KSM ini Mak Enung juga mendapatkan bimbingan dan dampingan usaha serta ilmu agama.
Setelah bergabung dengan KSM, Mak Enung mulai merasakan titik terang dalam usahanya. Awalnya ia berjualan dengan berjalan kaki sambil menjinjing barang dagangannya, kini ia sudah bisa menggunakan sepeda motor miliknya sendiri. Penghasilan yang diraih Mak Enung juga terus meningkat. Jika dulu dalam sehari dia hanya memperoleh keuntungan bersih 50 ribu per harinya, kini bisa mencapai 150 ribu perhari dengan waktu jualan mulai dari jam 07 pagi sampai jam 10 menjelang siang.
Menu-menu makanan Mak Enung juga terbilang unik, misalnya Chicken Yellow untuk ayam ungkep serta Telur Naga untuk telur balado dan lain sebagainya. Ia mengaku pemberian nama yang lain dari biasanya ini merupakan jurus promosi agar para calon pembeli penasaran dengan barang jualan yang ia bawa.
“Oleh Ketua KSM Pak Cahyadi, saya sering diberi masukan agar terus berinovasi dalam berjualan, agar para pelanggan tidak mudah bosan dan terus setia membeli dagangan saya”, ucap Mak Enung. Mak Enung juga terus menambah menu-menu baru dalam dagangannya seperti sate ayam, gurame saus asam manis, aneka sayuran matang hingga gorengan dan kue-kue.
Selain merasakan keberkahan dari sisi pendapatan, Mak Enung juga mengaku kini sudah lebih paham tentang agamanya, terutama mengenai shalat. Di KSM tak hanya pelatihan dan dampingan usaha, kajian rutin juga diadakan seminggu sekali agar para anggota bisa meningkat keimanan dan ketakwaannya serta kuat rasa persaudaraannya.
Kedepan Mak Enung masih memiliki mimpi, yakni membangun sebuah rumah makan. “Saya ingin mempunyai restoran, supaya gak selalu jualan keliling setiap hari. Selain itu juga supaya nanti saya bisa kasih pekerjaan untuk orang lain, karena saya ingin sekali bisa bermanfaat lebih kepada orang lain,” jelas Mak Enung. []