PERISTIWA hilangnya Jamal Khashoggi, wartawan Arab Saudi yang menjadi kontributor sebuah media di Amerika Serikat, menyita perhatian publik. Khashoggi dikabarkan terakhir kali terlihat mendatangi konsulat Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober 2018. Namun, setelah itu keberadaannya tak pernah diketahui.
Ada dugaan Khashoggi ‘dilenyapkan’ oleh sekelompok orang yang punya kaitan dengan pemerintah Arab Saudi. Penyelidikan kasus ini pun melibatkan berbagai pihak, baik kepolisian Turki, konsulat Arab Saudi dan pemerintah Amerika Serikat.
Siapa sebenarnya Jamal Khashoggi?
BACA JUGA: Rekaman dari Penyelidikan Kasus Hilangnya Jamal Kashogi telah Dirilis
Dilansir dari BBC, Jamal Khashoggi merupakan seorang wartawan asal Arab Saudi yang kini menetap di Amerika Serikat. Dia bekerja sebagai kontributor di media Wahsington Post.
Pria berumur 59 tahun ini memulai kariernya sebagai wartawan di Arab Saudi setelah lulus dari sebuah universitas Amerika di tahun 1985.
Selama bekerja di koran al-Madina di tahun 1990-an, dia banyak menulis tentang milisi berhaluan Islam yang pergi ke Afghanistan untuk melawan invasi Soviet. Khashoggi juga dikenal sebagai wartawan yang pernah mewawancarai Osmaa bin Ladden semasa hidupnya.
Dia juga dipandang sebagai salah satu orang yang berada di dalam lingkaran sistem Saudi karena banyak mengenal orang penting di keluarga kerajaan.
Khashoggi bekerja di sejumlah media Arab dan saluran TV. Namun, dia juga mengalami jatuh bangun karena tulisan-tulisna kritisnya terhadap pemerintah.
BACA JUGA: Arab Saudi Gunakan Spyware Buatan Israel, Untuk Apa?
Dia meninggalkan Arab Saudi pada bulan September 2017, setelah berbeda pendapat dengan penguasa kerajaan Arab Saudi. Dari luar negeri, dia menyebarkan pandangan kritis terhadap pemerintah Saudi lewat kolomnya di koran Amerika Serikat, Washington Post, dan akun Twitternya yang sangat populer dengan lebih 1,6 juta pengikut.
“Saya meninggalkan rumah saya, keluarga saya dan pekerjaan saya dan saya menyuarakan pandangan saya dengan tegas,” katanya,” jika tidak melakukannya sama saja dengan mengkhianati orang-orang yang dipenjara. Saya bisa bersuara, sementara banyak orang lain tidak bisa,” kata Khashoggi dalam tulisannya di Washington Post.
Khashoggi masih dikenal sebagai seorang pengkritik pemerintah Arab Saudi saat dia masuk ke konsulat di Turki untuk mengurus berkas-berkas pernikahannya. Di sanalah keberadaanya terdeteksi untuk terakhir kalinya. []
SUMBER: BBC