PAKISTAN—Sampah telah mengakibatkan bencana bagi warga Karachi, Pakistan. Keluarga Mohammad Umair menjadi korban kebakaran tumpukan sampah yang menumpuk di gang sempit dekat rumah susun lima lantai yang mereka tinggali. Api dengan cepat menyebar ke dalam dan membakar ruangan keluarga Umair saat mereka tidur.
Seperti dilansir Alarabiya, kasus tragis yang terjadi pada Januari 2017 lalu ini telah membuat warga Karachi marah dan frustrasi dengan sistem pengelolaan sampah yang gagal dan tak ada lagi yang bisa dilakukan.
Umair, seorang pedagang kain 31 tahun, menangis saat menceritakan dua anaknya yang meninggal dunia akibat kebakaran sampah sebelum tiba di rumah sakit.
“Yang ketiga, Abdul Aziz, meninggal saat para dokter berusaha menyelamatkan nyawanya,” tambah Umair yang kehilangan tiga anak dalam insiden kebakaran tersebut.
Polisi belum mengetahui apa yang menyebabkan sampah terbakar dan cepat menyebar ke rumah susun warga pada 22 Januari 2017 silam.
Istri Umair, Shameen menyalahkan pemerintah kota dan warganya atas kematian anak-anaknya.
Populasi kota Karachi yang mencapai 20-25 juta jiwa memproduksi sekitar 12 ribu ton sampah setiap hari, kata para pejabat.
Pemerintah kota dapat memusnahkan sekitar setengahnya, meski bisa jadi jauh lebih sedikit.
Sisa dari tumpukan sampah itu berserakan di jalan-jalan dan gang-gang. Sampah organik membusuk akibat panas terik dan sisanya menumpuk tinggi dan lebih tinggi.
“Yang menjadi masalah adalah beberapa pejabat dan warga malah berinisiatif membakar gunungan sampah sisa yang sebagian besar adalah sampah plastik. Hal ini bisa menciptakan bencana kebakaran besar yang akan berimbas kepada warga,” kata Imran Sabir, seorang pejabat senior di Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Provinsi Sindh. []