RIYADH—Kematian Jamal Khashoggi, seorang jurnalis Arab Saudi, yang dilaporkan hilang sebelum akhirnya diketahui telah menghembuskan nafas karena diduga dibunuh masih menyisakan sejumlah misteri.
Pemerintah Arab Saudi sebelum menyatakan bahwa Khashoggi tewas di Gedung Konsulat Istanbul, diketahui telah membuat sejumlah pernyataan aneh bin janggal.
3 Oktober, satu hari pasca Khashoggi dinyatakan hilang, para pejabat Arab Saudi mengatakan bahwa jurnalis kenamaan itu pergi ke Kantor Konsulat di Istanbul dan meninggalkan gedung tersebut dalam keadaan hidup.
BACA JUGA: Arab Saudi Akui Kematian Jamal Khashoggi Terjadi di Konsulatnya
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman al-Saud dalam interview dengan Bloomberg di hari yang sama mengungkapkan, tak ada yang tahu tentang apa yang terjadi pada Khashoggi.
“Kami dengar rumor tentang apa yang terjadi. Dia seorang warga Arab Saudi dan kami sangat ingin mengetahui apa yang terjadi padanya. Dan kami masih melakukan dialog dengan Pemerintah Turki untuk mengetahui apakah Jamal ada di sana,” ujar Mohammed bin Salman.
4 Oktober, pihak konsulat mengungkapkan tengah menindaklanjuti dan melakukan koordinasi dengan pemerintah lokal Turki. Konsulat ingin mengungkap misteri di balik hilangnya Khasshoggi pasca jurnalis itu pergi dari Gedung Konsulat.
7 Oktober, Pemerintah Arab Saudi mengecam keras tulisan Reuters yang mengklaim Khashoggi dibunuh dan pada saat itu ada 15 orang Arab Saudi yang dilaporkan terbang ke Turki.
Kelimabelas orang itu diketahui mengunjungi Kantor Konsulat di hari yang sama saat Khasshoggi hilang. Pejabat Arab Saudi menyebut laporan itu sebagai tuduhan tak berdasar.
9 Oktober, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Pangeran Khalid bin Salman mengklaim kisah Khashoggi dibunuh di Kantor Konsulat merupakan cerita yang keliru dan tak berdasar.
BACA JUGA: Ini Kata Pangeran Arab tentang ‘Misteri’ Hilangnya Jamal Khashoggi
“Jamal punya banyak kawan di Kerajaan, termasuk saya. Di luar perbedaan kami, dan pilihannya untuk ‘mengasingkan diri’, kami masih berkomunikasi ketika dia di Washington,” ujar dia.
Sementara itu Putra Mahkota dan Raja Arab Saudi mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump, bahwa mereka tak tahu apa-apa tentang hilangnya Khasoggi.
Akan tetapi, pada 19 Oktober, Arab Saudi akhirnya mengakui jika Khashoggi meninggal dalam sebuah perkelahian di Kantor Konsulat.
Penuntut Umum Saudi mengatakan, Kantor Penuntut Umum melakukan penyelidikan awal yang dilakukan terkait hilangnya warga negara Saudi Jamal bin Ahmad Khashoggi. Hasilnya, telah terjadi diskusi antara Khashoggi dan orang-orang yang bertemu dengannya selama berada di Konsulat Saudi di Istanbul.
Namun, penuntut umum menerangkan, diskusi itu berujung pada perkelahian dan bertarung dengan warga, yang menyebabkan kematiannya.
“Semoga jiwanya beristirahat dalam damai,” kata pernyataan penuntut Saudi seperti dikutip laman Associated Press, Sabtu (20/10). []
SUMBER: DAILY MAIL