Oleh : Irah Wati Murni, S.Pd
SIAPA yang saat ini tidak bisa terlepas dari media sosial? Dari kalangan tua hingga muda, kalangan atas hingga bawah, kalangan yang berpendidikan tinggi hingga rendah, semua aktivitas tidak bisa terlepas dari peran media sosial. Lantas, apa itu media sosial dan bagaimana perkembangannya?
Dilansir Wikipedia. org. id, media sosial adalah sebuah media internet atau daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Perkembangan media sosial sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak abad 20 M sekitar tahun 1978, awal dari penemuan sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik, atau mengunggah dan mengunduh perangkat lunak , semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengaan modem.
BACA JUGA: Jika Medsos Picu Perceraian
Kemudian pada tahun 1995, lahirlah situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan penyewaan penyimpanan data situs web agar halaman situs web tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari berdirinya situs-situs web lain.
Pada 1997, muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree. com. Dan di penghujung abad 20, yakni di tahun 1999 muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. Blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah media sosial.
Kemudian memasuki abad 21 M, tepatnya tahun 2002 berdirilah Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan menjadikan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal. Lalu disusul LinkedIn dan MySpace pada tahun 2003. Selang setahun berikutnya 2004, lahirlah Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak. Kemudian tahun 2006, lahirlah Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini yang hanya dibatasi 140 karakter.
Lalu pada tahun 2010, lahirlah Instagram, situs jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk membagikan foto-fotonya dengan mudah. Kemudian tahun 2011 Lahirlah LINE, situs jejaring sosial yang memungkinkan pengguna berbagi foto dan video maupun melakukan percakapan dengan pengguna lain. Di tahun yang sama 2011, Perusahaan besar Google meluncurkan Google +. Meski pada awal peluncuran, Google + hanya sebatas pada orang yang telah diundang oleh Google. Namun, setelah itu Google + diluncurkan secara umum.
Perkembangan media sosial semakin pesat seiring dengan turut berkembangnya teknologi handphone yang sudah kian canggih yang dilengkapi dengan teknologi android. Bahkan, banyak perusahaan yang mengeluarkan handphone android dengan harga yang terjangkau tapi dilengkapi fitur-fitur canggih yang mendukung untuk menggunakan media sosial. Maka, semakin berkembanglah media sosial di tengah-tengah masyarakat.
Namun, pada prosesnya media sosial ini seperti dua mata pisau yang berbeda lho. Ia memiliki sisi positif dan negatif. Pisau bisa berfungsi baik jika digunakan untuk memotong sayuran atau lainnya, dan bisa berfungsi menjadi tidak baik ketika digunakan untuk membunuh seseorang.
Begitupun dengan media sosial ini. Media sosial bisa memiliki sisi yang baik, jika digunakan sebagai sarana menyebarkan informasi dan komunikasi kepada sesama dengan sangat cepat, apalagi untuk menyebarkan konten-konten kebaikan yang menginspirasi dan memotivasi sesama. Sebaliknya, media sosial juga bisa memiliki sisi buruk, jika digunakan untuk penipuan, kejahatan, membuat grup atau komunitas sosial yang menyimpang, saling mengejek dan membully di media sosial, menyebarkan berita hoax dan hal-hal lainnya yang sia-sia.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim kita harus bijak dalam menggunakan media sosial ini. Mari isi akun-akun media sosial kita dengan konten-konten positif. Artinya apapun status atau postingan kita berisi konten yang smart, elegan, argumentatif, solutif, dan mustanir. Jangan gunakan media sosial kita untuk melakukan tindakan nyinyir, menebar hoax, membully, atau mengejek sesama.
Sebab, media sosial itu adalah cerminan dari diri kita. Jika kita banyak menebar keburukan, maka itu tak jauh beda dengan orang yang menulis atau mempostingnya. Tentu, kita tidak mau dianggap seperti itu bukan?
Bukan hanya itu saja, setiap aktivitas yang kita lakukan di media sosial juga kelak akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah Subhanahu wa ta’ala lho. Apakah kita sudah siap dengan semua itu? Bukankah Rasulullah Saw., telah bersabda:
“Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada hari kiamat dari Rabbnya sampai ditanya tentang 5 perkara: tentang bagaimana umurnya dia habiskan?, tentang bagaimana masa mudanya dia lewatkan?, tentang hartanya darimana dia dapatkan, tentang hartanya kemana dia keluarkan?, dan tentang apa yang dia amalkan dari ilmunya?”. (HR.Tirmidzi)
Pokoknya kita akan merugi jika tidak bisa bertindak bijak dalam menggunakan kecanggihan media sosial saat ini. Oleh karena itu, mulai hari ini mari kita ubah isi status dan postingan media sosial kita dengan konten yang positif dan bermanfaat. Seperti menggunakan media sosial untuk menebar kebaikan dan kebenaran terlebih kebenaran islam.
BACA JUGA: Berdoa di Medsos, Bolehkah?
Ya, mari gunakan media sosial kita untuk berdakwah; menyeru untuk berbuat baik dan mencegah keburukan. Bukankah Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang terbaik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)
Semoga segala aktivitas positif yang dilakukan di akun-akun media sosial kita bisa menjadi amal baik dan tabungan pahala buat kita, yang terpenting semoga apapun yang kita tulis dan share di akun media sosial, bisa memberikan pencerahan kepada umat dan menjadi wasilah hidayahNya kepada saudara sesama. Aamiin. Waallahu’alam. []