Oleh: Yuyun Suminah
Komunitas Karimah (Kajian Remaja Muslimah) Karawang
Hai…Sobat, apa sih yang terlintas ketika mendengar kata komunitas? Kalau menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia. Komunitas yaitu kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu; masyarakat; paguyuban.
Mulai dari komunitas kendaraan roda empat sampai roda dua ada loh, sebut saja komunitas mobil, motor vespa, sepeda dll. Ada komunitas yang bergerak dibidang kesenian, sosial, lingkungan, agama, menulis, baca pokoknya banyak deh.
Seru loh punya komunitas bersatu dalam satu tempat, biasanya keberadaannya dilatar belakangi oleh satu kesamaan, misal kesamaan hobi, bakat atau kecintaan pada sesuatu. Apa lagi di era digital sekarang didukung dengan teknologi aplikasi pesan WhatsApp bisa mendekatkan yang jauh dibuatlah grup-grup komunitas. Sehingga memudahkan untuk berbagi informasi dan kegiatan dimasing-masing komunitasnya.
Komunitas maksiat
Sob, punya komunitas bagaikan melebarkan sayap, banyak teman sudah pasti kita raih tapi apa jadinya ketika komunitas kita menjadi jembatan kemaksiatan. Seperti di Garut dihebohkan oleh komunitas gay siswa SMP/SMA.
Baca Juga: Hidup Bahagia dalam Ketaatan
Menurut Soni MS, Ketua Garut Education Watch, fenomena ini amat memprihatinkan. Apalagi, jumlah anggota di grup tersebut sudah mencapai 2600 orang lebih. (kompas.com/2018/10/). Miris!
Atau komunitas geng motor yang membuat masyarakat resah karena kelakuannya. Komunitas pelajar yang suka tawuran, komunitas pendukung atau sporter salah satu sepak bola tidak sedikit para penonton atau pendukung ini melakukan tindakan kekerasan.
ketika keberadaan kita dikomunitas tersebut malah menjauhkan kita dari Allah, banyak hukum syara yang ditabrak banyak informasi yang melanggar hukum syara maka wajib bagi kita untuk meninggalkannya.
Komunitas Taat
Berkomunitas juga bisa menjadi ajang berbagi kebaikan ketika komunitas tersebut bisa membawa diri kita lebih baik dan mendekatkan kita kepada Allah. Grupnya selalu di isi oleh kajian-kajian islam. Selalu memperhatikan rambu-rambu syara. Gak ada tuh kegiatan yang dilakukan berikhtilat (Cambur baur laki-laki dan perempuan) apalagi berkholwat (Berdua-duaan laki-laki dan perempuan). Selalu ada komunitas akhwat (perempuan) dan komunitas ikhwan (Laki-laki). Ketika dipisah komunitas sesuai jenis kelamin jangan khawatir ada “jeruk makan jeruk” alias suka ke sesama jenis (Gay). Inyallah sob, islam akan membentengi dengan hukumNya.
Baca Juga: Keluarga Sehat tanpa Maksiat
Sob, pilih-pilihlah komunitas yang akan kita ikuti karena pilihan apapun yang kita pilih Allah akan meminta kita untuk mempertanggungjawabkan semua di akhirat.
“Kepada para malaikat diperintahkan, kumpulkanlah orang-orang yang dzalim beserta teman sejawat merekadan sembah-sembahan yang selalu mereka sembah selain Allah. Maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. Dan tahanlah mereka di tempat perhentian karena mereka sesungguhnya mereka akan ditanya dimintai pertanggungjawaban.” (QS. AS-Shaffat: 22-24). []