JAKARTA—Badan Pengkajian Pengembangan Teknologi (BPPT) mengklaim telah menemukan sinyal lokasi kotak hitam kedua milik pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, Muhammad Ilyas mengatakan, lokasi kotak hitam kedua berada tak jauh dari lokasi kotak hitam pertama yang ditemukan Kamis (1/11/2018).
BACA JUGA: Kotak Hitam Lion Air Ditemukan, KNKT: Kemungkinan Besar FDR
“Kurang lebih jaraknya 200-300 meter dari kotak hitam pertama, tidak terlalu jauhlah,” ujar Ilyas di Jakarta.
Mulanya, kata Ilyas, scan sonar mendeteksi ada tiga kemungkinan lokasi kotak hitam, yaitu di C-30, C-31 dan C-38. Sinyalnya kencang karena pesawat ini masih baru.
Ilyas menuturkan, tim SAR gabungan baru menjelajah C-30 dan C-31 kemudian memperoleh kotak hitam pertama di kedalaman 30 m. Sementara pencarian di C-38 belum dapat dilakukan. Alasannya, karena terkendala pipa-pipa milik Pertamina yang berada di dasar laut.
“Karena itu Kapal Riset Baruna Jaya tidak bisa melego jangkar di situ dan harus menjauh,” ujar Ilyas.
Saat ini, kata Ilyas, tim SAR gabungan masih berupaya mencari kotak hitam kedua, tubuh utama pesawat dan jenazah.
Sebelumnya, di C-30 dan C-31, tim SAR gabungan menemukan kotak hitam pertama yang diduga sebagai FDR, baling-baling dan serpihan badan pesawat selebar 2 meter.
BACA JUGA: Kotak Hitam Lion Air JT 610 Ditemukan, KNKT: Untuk Investigasi Harus Ada Dua
Pesawat Lion Air JT 610 PK-LQP berjenis Boeing 737 MAX 8 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jaw Barat, Senin (29/10/2018).
Pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang itu mengangkut 189 orang, sebanyak 181 orang di antaranya merupakan penumpang dan delapan lainnya awak pesawat. []
SUMBER: ANADOULU