Oleh: Minah, S.Pd.I
Penulis Motivasi
Setiap manusia pasti mempunyai kebutuhan jasmani (Hajatul Udhowiyah) yakni mempunyai rasa lapar dan haus sehingga ingin makan dan minum. Namun tak jarang demi memenuhi rasa lapar tersebut, masih ada yang kurang memperhatikan apakah makanan itu halal dan thoyyib (baik) atau tidak? Sebagai seorang Muslim jelas bahwa kita harus makan makanan yang halal lagi baik.
Ada juga yang sudah memenuhi makanan tersebut halal tapi masih belum thoyyib. Bahkan ada yang tidak mau ribet dan lebih memilih makan makanan yang serba instan, makanan siap saji dll. Namun, perlu diperhatikan makanan yang serba instan banyak mengandung pengawet, pewarna dan MSG. Jika terlalu sering mengkonsumsinya akan berbahaya bagi tubuh dan akan menyebabkan penyakit.
BACA JUGA: Sedangkan Makanan Hati adalah Zikir
Jadi, kita harus pandai dalam memilih makanan, lihat bahan yang digunakan apakah ada mengandung yang haram atau tidak. Sebenarnya kalau mau aman adalah dengan masak sendiri, karena dengan masak sendiri kita bisa tahu bahannya dan dijamin kebersihannya.
Ada saja makanan yang serba instan tidak ada label halalnya dan bisa dimungkinkan mengandung bahan yang haram. Namun, ada juga walau halal tapi belum tentu thoyyib. Memang harus berhati hati.
Oleh karena itu, makan dan minumlah yang halal lagi baik. Karena apa saja yang Allah perintahkan pasti itu yang terbaik dan demi kesehatan kita juga. Firman Allah:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 168).
Ingat! Salah satu penyebab Allah tidak mengabulkan doa adalah karena makan atau minum yang haram.
“Kemudian Beliau SAW bercerita tentang seorang lusuh berdebu mengangkat tangannya ke langit, sambil berdoa : Ya Tuhan Ya Tuhan. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi gizi yang haram, bagaimana mau dikabulkan doanya?” (HR. Muslim)
“Siapa yang dagingnya tumbuh dari (makanan) haram maka neraka lebih pantas baginya.” (HR. Tirmidzi).
BACA JUGA: “Jalan” Halal Sudah Disediakan, tapi Kenapa Malah Ambil yang Haram
“Makanan akan bercampur dengan tubuh dan tumbuh menjadi jaringan dan sel penyusunnya. Jika makanan itu jelek maka badan menjadi jelek, sehingga layak untuknya neraka.
Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, ‘Setiap jasad yang tumbuh dari harta haram, maka neraka layak untuknya.‘ Sementara surga adalah kebaikan, yang tidak akan dimasuki kecuali tubuh yang baik.” (Ma’mu’ al-Fatawa, 21:541).
So, makan dan minumlah yang halal lagi baik, karena itu adalah perintah Allah. jangan sampai barang haram masuk kedalam tubuh kita, karena jika barang haram masuk dalam tubuh kita, maka ketika berdoa, doa tidak akan dikabulkan oleh Allah dan neraka adalah tempat orang yang suka makan dan minum yang haram. []
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.