SURABAYA—Syachrul atau Anto (48), seorang relawan penyelam yang membantu evakuasi pesawat Lion Air JT-610 meninggal saat bertugas. Sebelum kepergiannya, Syachrul sempat mengirimkan pesan kepada istrinya melalui WhatsApp.
Bapak satu anak ini pamit akan menuju titik koordinat penyelaman. Istri korban, Lyan Kurniawati, saat mengirim foto tim dan pamit penyelaman, Syachrul juga mengirim kata-kata puisi tentang keluarga korban Lion Air.
BACA JUGA: Ini Status Facebook Haru Istri Sang Penyelam yang Meninggal saat Evakuasi Pesawat Lion Air
Berikut ini isi pesan terakhir Syachrul untuk istrinya itu:
“Allah menyeleksi dengan perhitungan yang tak pernah salah. Mereka ditakdirkan dalam satu janjian berjamaah. Takdir seperti itu tanpa dibedakan usia. Proses pembelian tiket, check in, terbang dan sampai akhir perjalanan Lion Air hari ini, hanya sebuah proses jalan untuk pulang menjumpai takdir yang tertulis di Lahul Mahfuz,” pesan Syahcrul Anto.
“Sebuah catatan yang tak pernah kita lihat, tapi kita jumpai. Takdir sangatlah rapi tersusun kehendak Allah tak terjangkau dengan akal manusia . Allahuakbar..,” tambahnya.
“Lalu kapan giliran kita pergi? Hanya Allah yang tahu. Kesadaran iman kita berkata bersiap setiap saat, kapanpun dan dalam keadaan apapun,” lanjut Anto.
Puisi tersebut dikirimkan Anto saat berada di Karawang bersama tim saat bersiap melakukan penyelaman.
BACA JUGA: Begini Kronologi Meninggalnya Penyelam Indonesian Diver Rescue Team Saat Evakuasi Lion Air
Lyan Kurniawati tak menyangka pesan tersebut menjadi pesan terakhir dari suaminya.
“Dia bilang ‘waktu mati itu sudah ditentukan kok takut’. Dia bilang itu,” tutur Lyan.
Syachrul Idris alias Anto (48) meninggal dunia Jumat (2/11/2018), sekitar pukul 20.00 WIB. Jenazah anggota Diver Rescue itu disemayamkan di rumah duka Jalan Bendul Merisi Gang VIII no 41 Surabaya, Sabtu (3/11/2018).
Saat ini jenazah korban sudah dimakamkan di pemakaman Islam yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah duka. []
SUMBER: TRIBUNNEWS