FENOMENA hijrah tidak selalu membawa dampak baik bagi pelakunya. Di antara yang hijrah ada lebih dulu beramal daripada berilmu terlebih dahulu. Padahal, ini merupakan perbuatan yang bisa berbahaya.
Dijelaskan oleh Syaikh Haytsam bin Muhammad Jamil Sarhan, Tidaklah sah suatu amalan yang tidak didasari ilmu terlebih dahulu. Orang yang beramal tanpa ilmu, itulah yang mirip dengan kaum Nashrani.
Syaikh Ibnu Qasim rahimahullah berkata, “Perkataan dan amalan manusia tidaklah benar sampai ia mendasarinya dengan ilmu.”
BACA JUGA: Inilah Dampak Buruk Meninggalkan Majelis Ilmu
Dalam hadits juga disebutkan,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim, no. 1718).
Dalam kalimat syair disebutkan,
وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ
أَعْمَالُهُ مَرْدُوْدَةٌ لاَ تُقْبَلُ
“Setiap yang beramal tanpa ilmu, amalannya tertolak dan tidak diterima.” (Hasyiyah Tsalatsah Al-Ushul, hlm. 14-15).
BACA JUGA: Bicara Terus, Kapan Belajarnya?
Oleh karena itu, pentingnya mempunyai ilmu ketika ingin beramal. Bisa disimpulkan bahwa berilmu harus lebih didahulukan daripada beramal. []
Wallahu A’lam.
SUMBER: RUMAYSHO