XIANJING—Sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Jamestown, Amerika Serikat, melaporkan bahwa pemerintah Cina melakukan perluasan kamp tahanan bagi minoritas Muslim Uighur. Luas “penjara terbuka” terbuka tersebut meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun lalu.
Untuk membangun kamp tahanan tersebut, pemerintah Cina meningkat anggaran pembangunannya hampir 20 miliar yuan ($ 2,9 miliar). Angka tersebut memiliki rasio peningkatan sebesar 213 persen dari jumlah pengeluaran tahun lalu.
Muslim Uighur merujuk pada Daerah Otonomi Uighur Xinjiang China -tempat bagi banyak kelompok etnis minoritas, termasuk orang-orang Turki Uighur- yang disebut sebagai orang Turkestan Timur.
BACA JUGA:Â Anak-Anak Etnis Muslim Cina Tak Luput dari Incaran Pemerintah Komunis
Cina meyakini bahwa Uighur termasuk di antara sejumlah suku Turki yang mendiami wilayah tersebut. Cina menganggapnya sebagai bagian dari Asia Tengah, bukan etnis mereka.
Sejak awal 2017, Cina telah memperluas kamp konsentrasi dengan peningkatan 2 juta meter persegi lapor Australian Strategic Policy Institution (ASPI).
Kamp tahanan itu didirikan dengan dalih “pendidikan ulang politik” bagi populasi Muslim Cina. Beijing telah membangun kamp tahanan dalam tiga bulan terakhir, memperluasnya hingga 700 ribu meter persegi. Perluasan tersebut terdeteksi melalui citra satelit.
BACA JUGA:Â Partai Komunis Cina Siap Pecat Anggotanya yang Beragama
Kamp-kamp tahanan Muslim Cina menuai kritikan besar dari masyarakat internasional, karena Beijing terus-menerus menolak keberadaan mereka (Uighur-red). Cina juga berulang kali menolak tuduhan terjadinya pelanggaran terhadap minoritas Uighur di negaranya selama bertahun-tahun, dengan menyebut kamp penahanan itu sebagai “kamp kerja vokasi”.
Wilayah Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 10 juta orang Uighur. Masyarakat Muslim yang disebut-sebut memiliki garis keturunan Turki tersebut tercatat memiliki populasi sebanyak 45 persen dari populasi Xinjiang. Banyak pihak menuding Cina melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi terhadap Uighur. []
SUMBER: YENI SAFAK