JENEWA—Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan, Setidaknya ada tiga juta warga Venezuela yang telah eksodus dari negaranya sejak 2015.
“(Jumlah) ini telah meningkat dalam enam bulan terakhir,” kata William Spindler, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/11/2018).
BACA JUGA: Meski Minoritas, Muslim Venezuela Getol Dukung Palestina Merdeka
Hal itu disebabkan krisis ekonomi dan politik yang tengah melanda Tanah Airnya. Selain itu, tindak kekerasan, hiperinflasi dan kekurangan makanan serta obat-obatan juga jadi sebab eksodusnya warga.
Data PBB pada bulan September menunjukkan 2,6 juta warga Venezuela telah melarikan diri.
“Peningkatan utama (arus eksodus) terus dilaporkan terjadi di Kolombia dan Peru,” kata Spindler.
Kolombia sebagai negara tetangga Venezuela, melindungi 1 juta pengungsi Venezuela. Mereka menerima sekitar 3.000 warga Venezuela setiap harinya.
Berdasarkan jumlah tersebut, pemerintah Bogota mengatakan 4 juta warga bisa tinggal di sana pada 2021 dan bisa menghabiskan biaya hampir USD9 miliar.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan UNHCR mengatakan, eksodus warga Venezuela sedang menekan beberapa negara tetangga, terutama Kolombia.
BACA JUGA: Dukung Kemerdekaan Palestina, Venezuela Dipuji Ismail Haniyah
“Negara-negara di Amerika Latin dan Karibia sebagian besar mempertahankan kebijakan pintu terbuka terpuji,” kata Eduardo Stein, Perwakilan Khusus Gabungan UNHCR-IOM untuk Pengungsi dan Migran dari Venezuela, “Namun, kapasitas penerimaan mereka sangat genting, membutuhkan respon yang lebih kuat dan segera dari komunitas internasional,” imbuhnya.
Menyikapi krisis ini, pejabat pemerintah daerah akan bertemu di Quito, Ekuador dari 22-23 November untuk mengoordinasikan upaya kemanusiaan. []
SUMBER: REUTERS