JAKARTA—Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan pencarian kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10/2018). KNKT akan mendatangkan kapal dari Singapura untuk keperluan pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR).
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, CRV diduga terpendam dalam lumpur. Oleh karena itu, kapal yang akan didatangkan dari Singapura itu dilengkapi penyedot lumpur.
BACA JUGA: Sukses Unduh Data FDR Lion Air JT 610, Ini Temuan KNKT
“Hari kamis siap dari Singapura berlayar ke sini. Kapal penyedot sudah ada di sekitar Pulau Seribu,” kata Soerjanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (12/11/2018).
Selain terbenam oleh lumpur, Soejanto juga mengungkapkan kemungkinan lain soal kondisi CRV yang hingga kini belum ditemukan itu. Menurutnya, alat penangkap sinyal (pinker) mungkin terlepas dari CVR karena hantaman yang begitu kuat, sehingga sinyalnya lenyap.
“Entah tertusuk, sehingga bolong karena ‘impact’ dan terlepas dari dudukannya, masih banyak kemungkinan saking kencangnya hantaman,” katanya.
BACA JUGA: Kotak Hitam Lion Air Ditemukan, KNKT: Kemungkinan Besar FDR
Untuk menemukan CVR itu, kata Soejanto, dibutuhkan alat khusus, yaitu site scan sonar, multi beam, magneto, sub-bottom profiling untuk melacak keberadaan CVR, terutama apabila terpendam dalam lumpur. []
SUMBER: ANTARA