WASHINGTON—Ilhan Omar terpilih menjadi salah satu Muslimah yang pertama kali duduk di Kongres AS dalam pemilihan sela pecan ini. Selain Omar, terdapat nama Rashida Tlaib, muslimah lainnya yang juga berhasil melenggang mulus ke kongres AS tahun ini (2018).
Omar menang di daerah pemilihan di Minnesota. Ia terpilih dengan suara yang signifikan, mengalahkan calon dari Partai Republik.
Omar memulai pidatonya pecan lalu dengan kata “assalamualaikum”. Kata ini memiliki arti “semoga kedamaian bersama Anda”.
BACA JUGA: Resmi, Rashida Tlaib Jadi Muslimah Pertama di Kongres AS
Tak hanya salam, Omar juga memulai pidato dengan rasa syukur kepada Allah SWT.
“Alhamdulillah,” kata Omar mengucapkan pujian bagi Allah itu sebanyak tiga kali seperti dilansir Huffington post.
Wanita 36 tahun asal Somalia itu menjadi Muslimah pertama yang mengenakan hijab di kongres AS. Kehadiraannya muncul di tengah meningkatnya gelombang serangan Islamofobia di tanah Paman Sam tersebut.
Margari Hill, direktur pelaksana Muslim Anti-Racism Collaborative mengatakan, penggunaan kata assalammualaikum adalah hal biasa yang disampaikan Muslim setiap hari. Kata ini bersifat orisinal dan meneguhkan.
“Bagi Muslim yang menggunakan kata ini untuk mendoakan kebaikan menurut keimanan, ini merupakan kata yang natural,” ujarnya. “Setiap hari mereka memakainya. Saya melihat Muslim. Saya pun memberikan salam. Bahkan saya kerap menggunakan (kata ini) saat di depan massa,” katanya menambahkan.
Adapun alhamdulillah merupakan kata bentuk kerendahan hati seorang Muslim. Kata-kata ini juga menjadi bahasa lisan warga Afro-Amerika dan memengaruhi musik hip hop. “Kita juga tak memejamkan mata ketika warga Kristiani memakai kata-kata sesuai keimanan mereka dalam pidato,” ujar Hill.
Menurut Hoda Hawa dari Muslim Public Affairs Council, penggunaan kata yang disampaikan Omar tak ada bedanya dengan anggota kongres atau tokoh publik yang mengucapkan terima kasih ke Tuhan atas keberhasilan ini.
BACA JUGA: Rashida Tlaib, Muslimah Pertama yang Jadi Anggota Legislatif di Wilayah AS
Hawa berpendapat, terpilihnya Omar membuat keberagaman komunitas terwakili di Kongres AS.
“Kehadirannya merupakan inspirasi bagi Muslim Amerika yang tertarik menjadi politikus.”
Omar mengatakan, “politik ketakutan” yang ditawarkan oleh Presiden Trump memotivasinya untuk ikut dalam pemilihan ini. []
SUMBER: HUFFINGTON POST