KIAMAT adalah saat dunia ini berhenti berputar. Saat bumi dan alam semesta ini hancur berbenturan, hingga semuanya tidak ada yang tersisa kecuali Sang Maha Pencipta yakni Allah Azza Wajalla.
Tanda-tanda kiamat kecil sendiri terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian sudah muncul dan sudah selesai, seperti diutusnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, terbunuhnya Utsman bin ‘Affan RA, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman dan lainnya. Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah, seperti tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lainnya.
BACA JUGA: Ketika Kiamat, Beginilah Kondisi Malaikat
Sebelum kiamat terjadi, seluruh makhluk akan mendengar tiupan Terompet Sangkakala dari Malaikat Israfil. Namun berapa kali tiupan sangkakala pada hari kiamat itu?
Allah Azza Wajalla berfirman,
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ (51) قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ (52) إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ (53) فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (54) إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ (55)
“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Rabb) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba- tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).” (QS. Yasin: 52-55).
BACA JUGA: Kiamat tak Akan Terjadi jika Masih Ada Ahli Tauhid
Ibnu Katsir menyatakan bahwa tiupan sangkakala itu tiga kali. Yang pertama adalah tiupan untuk mengagetkan atau menakuti sehingga orang-orang yang berada di pasar dan yang sedang sibuk dengan urusan dunia pada berlarian sambil meneriakkan “yaa layta, yaa layta” (andai saja, andai saja), seperti diisyaratkan dalam surat Yasin ayat 49.
Tiupan yang kedua adalah tiupan untuk mematikan. Sedangkan tiupan yang ketiga adalah tiupan untuk membangkitkan makhluk dari kubur seperti yang disebut dalam surat Yasin ayat 51. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 345-346). []
Wallahu A’lam.
SUMBER: RUMAYSHO