KOMODO adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di beberapa pulau seperti pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Oleh penduduk asli pulau Komodo, hewan ini disebut juga dengan nama setempat Ora.
Hewan komodo, atau Varanus komodoensis disebut sebagai spesies yang dominan di dunia. Penyebabnya adalah karena mereka punya sifat suka tinggal di rumah. Hal ini berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.
Fakta ini didapat setelah dilakukan pengamatan terhadap komodo di 10 situs yang terletak di empat pulau berbeda selama 10 tahun terakhir. Mereka menemukan bahwa komodo tidak pernah meninggalkan tempat lahirnya.
Para komodo ini sebenarnya mampu melakukan perjalanan berkilo-kilometer melalui medan yang sulit. Namun karena merasa tidak ingin, mereka tidak melakukannya.
BACA JUGA: Pulau Santa Cruz, Terpadat di Dunia tapi Tidak Ada Polisi dan Kriminal
Berbeda dengan leluhur mereka, untuk sampai ke Pulau Komodo dan pulau-pulau lainnya, mereka melakukan perjalanan panjang demi bertahan hidup atau melakukan eksplorasi.
“Begitu mereka mengkolonisasi sebuah pulau, dan meski mereka telah melakukan perjalanan cukup panjang, mereka memutuskan, ‘sudah cukup!’,” kata Tim Jessop, profesor ekologi di Deakins University sekaligus pemimpin riset, kepada New York Times.
Penyebab dari perilaku ini diduga berbeda-beda, tergantung pada spesies dan situasinya. Namun perilaku ini punya bahaya tersembunyi. Jika ada satu spesies yang tinggal di satu tempat yang sama untuk beberapa generasi, mereka berisiko melakukan kawin sedarah, kekurangan sumber daya, serta bahaya lainnya.
Dalam riset ini para peneliti juga mempelajari apakah faktor kemampuan navigasi juga berpengaruh pada perilaku komodo itu. Para peneliti memindahkan tujuh komodo dewasa dari wilayah tempat tinggalnya ke daerah lain. Beberapa di antaranya ada yang dipindahkan ke pulau lain yang berjarak hanya sekitar 1,6 kilometer, tapi ada juga yang dipindahkan di lokasi baru di pulau yang sama dengan jarak sekitar 20 kilometer.
BACA JUGA: Fenomena 4 Matahari di Kepulauan Riau, Kenapa?
Ternyata dalam empat bulan, para komodo yang dipindahkan tapi masih di pulau yang sama mampu kembali ke wilayahnya sendiri. Sementara komodo yang dipindahkan ke luar pulau tetap memilih tinggal di pulau barunya, meski mereka punya kemampuan berenang.
Para peneliti belum mengetahui secara pasti alasannya, namun Jessop menduga bahwa komodo cukup berhati-hati untuk berpindah lokasi. Karena di lokasi baru, jika si komodo melakukan kesalahan, ia bisa kesulitan mendapat air bersih, makanan, dan pasangan kawin.
Meski begitu, data DNA mengindikasikan bahwa populasi komodo menunjukkan tanda-tanda terjadinya kawin sedarah, dan berada dalam bahaya kekurangan makanan serta bencana alam.
“Mereka tetap bertahan seakan tidak memedulikan buruknya kondisi yang ada. Ini agak mengejutkan,” imbuh Jessop. []
SUMBER: KUMPARAN