RENDANG adalah makanan tradisional masyarakat Padang, Sumatera Barat. Rendang sempat dinyatakan sebagai makanan terlezat di dunia pada survei CNN tahun 2011 silam.
Rahasia kelezatan rendang terletak pada kekayaan rempah dan metode pengolahannya.
Yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah rendang itu baik atau buruk bagi kesehatan?
BACA JUGA: Telur Dadar Nasi Padang, Begini Cara Membuatnya di Rumah
Rendang dibuat dari bahan baku utama daging merah. Daging seperti ini sebenarnya mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Namun, santan, salah satu bahan masakan rendang, juga mengandung asam lemak jenuh yang cukup tinggi. Hal inilah yang menyebabkan rendang berisiko untuk kesehatan.
Menurut American Heart Association, asam lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol di dalam darah, sehingga konsumsi kolesterol total harian sebaiknya dibatasi.
Sebab, peningkatkan kadar kolesterol di dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Tidak hanya rendang, gulai dan kalio juga bersifat sama.
Namun, jika Anda ingin tetap mengonsumsi rendang, imbangi dengan asupan sayuran yang direbus. Jenis sayuran ini bisa Anda jadikan menu pendamping rendang. Nasi merah juga bisa menggantikan nasi putih Anda untuk mengurangi lonjakan asupan karbohidrat.
Selain itu, perbanyaklah konsumsi buah-buahan dan kacang-kacangan setelah makan rendang, untuk memenuhi kebutuhan serat serta mineral yang dapat menetralisir lemak jenuh pada rendang.
BACA JUGA: Chicken Katsu, Daging Ayam Selimut Terigu, Mau?
Rendang yang dianggap sebagai makanan terlezat di dunia ini ternyata menyimpan banyak keunikan Mulai dari bahan baku, proses pengolahan hingga komponen zat dan gizi di dalamnya.
Singkat kata, Anda boleh-boleh saja mengonsumsi Rendang, asalkan imbangi dengan asupan sehat lainnya. Selain itu rutinlah untuk berolahraga. []
SUMBER: KLIKDOKTER