TIGA ilmuwan Muslimah asal Mesir berhasil menyabet penghargaan L’Oréal-UNESCO 2018. Penghargaan ini sebagai pengakuan atas prestasi mereka yang luar biasa di bidang farmasi. Mereka menyabet penghargaan kategori Wanita di Science Award, Women of Egypt Mag melaporkan. .
L’Oréal-UNESCO for Women in Science, yang dimulai 19 tahun lalu, mengakui para peneliti wanita yang berprestasi, untuk mendorong lebih banyak wanita muda memasuki profesi sebagai ilmuwan.
BACA JUGA: 3 Ilmuwan Raih Penghargaan Habibie Award XX Tahun 2018
“Ayah saya meninggal karena kanker, sesuatu yang mendorong saya untuk melakukan apa pun yang saya bisa untuk mencegah kanker untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. Tujuan ini mendorong saya untuk bergabung dengan Fakultas Farmasi, di Universitas Tanta di Mesir,” kata Marwa Balaha, salah satu pemenang penghargaan tahun ini.
Dengan keunggulan akademiknya di bidang Desain Farmasi dan Kimia Farmasi, Balaha berhasil mendesain, mensintesis, dan mengevaluasi senyawa baru sebagai agen sitotoksik melawan kanker paru-paru.
Saat ini Balaha bekerja di sebuah proyek untuk desain dan sintesis obat anti-kanker yang bekerjasama dengan laboratorium obat kimia di Italia.
Pemenang lain adalah Dr. Noha Mostafa Ahmed yang merupakan ilmuwan Kimia Analitik Farmasi dan Asisten Dosen di Fakultas Farmasi di Assiut University, Mesir.
Berdasarkan kebutuhan kritis untuk kimia analitik farmasi dan aplikasinya dalam pengendalian kualitas dan analisis farmakologi, biologi dan lingkungan, minat penelitian Ahmed berfokus pada pengembangan metode analitis yang inovatif dan terbukti untuk mengidentifikasi dan memecah beberapa obat.
BACA JUGA: Ilmuwan Ungkap soal Jazirah Arab Zaman Dahulu
Dr. Amira El-Yazbi, pemenang ketiga, bekerja sebagai peneliti di Kimia Analitik Farmasi dan Asisten Profesor di Fakultas Farmasi, Universitas Alexandria di Mesir.
Proyek penelitian El Yazbi berfokus pada deteksi kerusakan DNA, yang mengarah ke mutasi yang menyebabkan kanker dan banyak penyakit lainnya. []
SUMBER: ABOUTISLAM