SALAH satu pakaian yang identik dengan muslim Indonesia adalah sarung. Kain dengan corak khas itu biasanya dipakai untuk shalat, baik pada hari biasa maupun di hari raya.
Tahukah, dari mana sarung berasal?
Menurut sejarah, sarung berasal dari Yaman. Di negara Timu Tengah itu, sarung dikenal dengan sebutan futah. Sarung juga dikenal dnegan nama izaar, wazaar atau ma’awis.
BACA JUGA: Ini Ternyata 5 Fakta Unik Sarung di Indonesia
Sarung juga dikenal di berbagai belahan dunia. Tak seperti di Indonesia, kain yang identik dengan ibadah shalat itu, di Turki dan Mesir justru digunakan sebagai baju tidur. Di esir, sarung bahkan dinilai tak layak dipakai ke masjid apalagi untuk menghadiri acara formal.
Mengapa sarung justru begitu lekat dengan kegiatan ibadah di Indonesia?
Ada banyak faktor yang jadi alasannya. Diantaranya adalah model sarung yang simpel dan sangat mudah dipakai. Ukurannya yang panjang dan longgar pun dinilai bisa mememenuhi syarat syar’i untuk menutup aurat serta melindungi lekuk tubuh pemakainya.
BACA JUGA: Doa Menghadapi ‘Kematian Kecil’ di Malam Hari
Maka, penggunaan sarung pun meluas di kalangan umat Islam Indonesia. Pada perkembangannya, sarung tak hanya dikenal di jazirah Arab (Yaman) sebagai tempat asalnya, tapi akhirnya meluas ke Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, bahkan Amerika dan Eropa. []
Sumber: Wonderful Islam/ Karya: Muhammad Khalil/ Penerbit: Qultum Media