MENGANALISA surat Al-Fatihah merupakan suatu keistimewaan bagi seseorang yang ingin mengetahui rahasia di balik ayat-ayat surat Al-Fatihah, karena bagian surat Al-Qur’an yang menjadi awal bacaan dalam Al-Qur’an dalam Al-Fatihah ternyata menyimpan banyak rahasia mengenai keajaiban-keajaiban di dalamnya. Ini suatu anugerah bagi pembaca surat Al-Fatihah.
Seperti ayat-ayatnya yang terdiri dari 7 ayat ini, ayat demi ayat pun menjelaskan esensial yang berdeda-beda. Dan masing-masingnya berkembang dalam ilmu kalam dan ilmu fiqih.
BACA JUGA: Tidak Wudhu, Boleh Membaca Al-Quran?
Yuk, kita telaah ayat yang memiliki keistimewaan itu. Anda akan menemukan keagungan Al-Fatihah, dimana terdapat delapan sistem:
Ayat (1) Firman Allah Swt.: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.” (Q.s. AI-Fatihah: 1). Ayat ini merupakan berita tentang Dzat.
Ayat (2) Mengungkapkan Sifat, dan sifat-sifat Allah yang khusus. Keistimewaannya, sifat-sifat tersebut menjadi alur seluruh sifat-sifat seperti sifat Al-Ilmu dan Al-Qudrah, serta sifat Iainnya. Sifat tersebut berkaitan dengan makhluk.
Para makhluk mendapatkan kasih sayang-Nya, karena sifat tersebut, dan sebaliknya muncul suatu kerinduan dan kecintaan ibadat dan makhluk kepada Allah. Tidak seperti sifat amarah, jika dibandingkan dengan sifat kasih sayang, maka sifat amarah akan melahirkan kegelisahan dan ketakutan, disamping tidak meluaskan pandangan jiwa, sebaliknya malah mencengkeram kalbu.
Ayat (3) “Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan seluruh semesta alam.” (Q.s. Al-Fatihah: 2).
Ayat ini mengandung dua hal: Pertama: Dasar pujaan, adalah syukur. Puji syukur inilah yang menjadi awal shirathal mustaqim. seakan-akan puji syukur sebagian dari shirathal mustaqim. Sementara, iman secara amaliah juga terbagi menjadi bagian sabar dan syukur. Secara terurai, jika Anda ingin mengetahui Secara detail, Anda dapat membuka Kitab Ihya’ Ulumuddin, dalam bab “Sabar dan Syukur”.
Keutamaan syukur dibanding sabar, seperti keutamaannya kasih sayang dibanding amarah. Rasa syukur muncul dan sukacita dan hentakan kerinduan. Sementara sabar terhadap kehendak Allah muncul dan rasa takut dan pengabdian, disertai cobaan dan kesusahan.
Merambah jalan lurus menuju kepada Allah melalui jalan mahabbah (kecintaan) Iebih utama daripada melalui jalan yang muncul dari khauf (takut). Secara rinci pula rahasia mahabbah dan khauf terdapat dalam Kitab Ihya’. Rasulullah Saw. bersabda: “Yang pertama kali dipanggil ke surga, adalah orang-orang yang selalu memuji kepada Allah dalam setiap kondisi dan situasi.”
Kedua: Mengisyaratkan seluruh Af’al Allah, yang diungkapkan dengan kalimat yang paling ringkas, namun sempurna, karena meliputi seluruh lingkup aktivitas Allah SWT.
Hubungan paling utama dan sifat af’al kepada Allah, adalah hubungan sifat Rububiyah. Ungkapan Rabbul Alamin lebih agung dan sempurna dibandingkan ungkapan Anda: A’lal Alamin atau Khaliqul Alamin.
Ayat (4) Firman Allah SWT.:“Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (Q.s. Al-Fatihah: 3).
Ayat tersebut mengisyaratkan sifat Allah, pada saat yang lain. Tetapi Anda jangan terburu-buru beranggapan apabila ungkapan ayat tersebut sifatnya mengulang ayat sebelumnya. Sebab ayat Al-Qur’an tidak pemah terulang. Setiap pengulangan itu sendiri, tidak mengandung faedah tambahan Penyebutan “Ar-Rahmah” setelah menyebutkan “Al-Alamin” dan sebelum “Maliki Yaumid Diin”, mengandung dua faedah yang agung dalam keutamaan sifat Ar-Rahmah.
Pertama: Anda memandang makhluk Tuhan semesta alam: Bahwasanya Allah mencipta masing-masing makhluk menurut kesempurnaan ragam dan keutamaannya. Allah juga mendatangkan apa-apa yang dibutuhkan makhluk itu. Salah satu di antara alam yang dicipta adalah alam binatang. Yang terkecil di antara binatang itu antara lain, adalah nyamuk, lalat, laba-laba dan lebah.
BACA JUGA: Ketika Al-Quran Diangkat dan Manusia Tak Paham Kalimat ‘Lailaha Illallah’
Lihatlah nyamuk itu. Bagaimana Allah menciptakan anggota tubuhnya, tidak ubahnya seperti anggota tubuh gajah. Sehingga nyamuk pun memiliki belalai yang memanjang sampai menyentuh kepalanya. Kemudian Allah menunjukkan makanannya, dengan menghisap darah manusia. Anda lihat binatang itu menukikkan belalainya, kemudian ia dapatkan makanannya. Allah juga menciptakan sepasang sayap bagi nyamuk sebagai alat untuk kabur (menghindar) ketika menghadapi bahaya.
Lihat pula (binatang) lalat. Bagaimana Allah menciptakan anggota tubuhnya, dan bagaimana menciptakan dua bola matanya yang terbuka tanpa pelupuk mata. Karena kepalanya yang kecil itu tidak termuati pelupuknya. Padahal pelupuk itu dibutuhkan untuk melindungi mata dari kotoran dan debu. Lihat, bagaimana Allah menciptakan pengganti pelupuknya. berupa tambahan sepasang tangan, selam empat (dua pasang) kakinya. Anda bisa melihatjelas ketika hinggap di tanah, binatang ini selalu mengusap-usap kedua pelupuknya dengan sepasang tangannya untuk membersihkannya dari debu.[]
Sumber: Jawahirul Qur’an | Karya: Imam Ghazali | Penerbit: Risalah Gusti