Oleh: Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni
MEREKA bagian suci dari manusia. Mereka kelompok mulia dan terhormat. Ruh mereka terbang ke sudut-sudut yang tinggi. Mereka ada dalam tangga-tangga abadi. Barangsiapa yang ingin ketinggian, semua yang memberatkan akan menjadi ringan. Nash-nash wahyu menyerumu. Bersegeralah jangan abai. Bersegeralah jangan berdiam.
Umayyah bin Khalaf, ketika ia duduk bersama orang yang tidak berangkat berjihad, ia tahu dirinya merugi. Saat Bilal bin Rabah mendengarkan “Hayya alal falaah”, mari capai kemenangan, ia pun segera bangkit dan menjadi tokoh pengukir kemenangan.
Tuntutlah selalu ketinggian. Musa alaihissalam dahulu dikhususkan oleh Allah dengan Al Kalam (kemampuan berbicara kepada Allah). Musa alaihissalam berkata, “Rabbi arinii anzur ilaik” Tuhanku, berikan aku kesempatan untuk melihat-Mu. Kemuliaan tak datang tiba-tiba, tapi ia merupakan hasil jerih payah.
Ketika Hud hud membawa surat kepada Bilqis, maka namanya tercantum dalam surat An-Naml. Seekor semut selamat dari injakan pasukan Sulaiman, dengan jerih payah dan kesabaran. Lalu, engkau ingin kemuliaan tanpa keseriusan? Engkau ingin mencapai ketinggian, namun tidur di malam-malam. Engkau ingin surga, namun meremehkan sunnah.
Rasulullah shalallahu’alaihiwasallam berdiri shalat hingga kakinya bengkak. Dimasukkannya batu di sela perutnya untuk menahan lapar. Berdarah kakinya oleh lemparan batu. Terjun langsung ke berbagai peperangan. Abu Bakar namanya diseru di pintu-pintu surga, karena hatinya terikat dengan Tuhannya setiap detiknya. Perkataannya selalu untuk agamanya. Tindakannya selalu dalam rangka agamanya. Tindakan-tindakannya selalu dalam rangka menebar hidayah. Kebenaran ditegakkannya. Harta diinfaqkannya di jalan Allah. Ia berhijrah dan meninggalkan keluarganya.
Umar bin Khatthab mengenakan pakaian yang sobek. Ia berteriak sakit saat mengingat kematian. Lalu ia sangat berhati-hati menjalani agamanya. Ia berlaku adil, jujur dan begitu serius. Ia meminta Allah agar diberikan rizki mati syahid. Allah pun merizqikannya mati syahid, di masjid.
Wahai yang terbelenggu oleh nyanyian, keluarlah dari kerengkeng mimpi. Bersihkanlah debu kekotoran dari tubuhmu. Tinggalkanlah yang menghalangimu. Semua yang menempuh perjalanan akan sampai pada tujuan. Apakah engkau lupa pada ayat-ayat Allah? Mengapakah engkau tunda shalat? Apakah engkau buang usiamu dengan kesia-siaan? Lalu engkau ingin masuk surga?
Demi Allah, semut kenyang mendapatkan makanan setelah ia serius mencari makanan. Singa akan berjuang keras, jatuh bangun, untuk menerkam mangsanya. Anak panah takkan pernah bisa mencapai sasarannya bila tetap di dalam sarungnya. Pedang takkan bisa memotong apapun sampai ia menjadi lebih tajam daripada pisau. Burung membangun sendiri tempat tinggalnya. Laba-laba, begitu teliti membangun sarangnya. Kadal menggali lubang-lubang untuk bersembunyi. Rayap membangun rumahnya dengan menggerogoti kayu.
Engkau mempunyai kesempatan, Rasulullah bersabda “Peliharalah apa yang berguna bagimu.” Itu karena yang bermanfaat itu akan meninggikanmu. “Seorang mukmin kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah.” Karena kekuatan bisa berguna untuk membangun istana megah, dan meraih kemuliaan dan ketinggian.
Pemilik semangat akan berlomba mendahului orang lain, mencapai ketinggian. “Wassabiquuna saabiquun, ulaaikal muqarrabuun.” Dan orang-orang yang lebih dahulu, merekalah orang-orang yang dekat (kepada Allah). Karena mereka terlatih melakukan keshalihan dan terbukti melakukan ketaatan. Matahari berputar. Bulan berjalan. Sedangkan engkau tidur tidak sadar. Engkau makan dan minum, bermain dan melakukan dosa.
Sebagian muhadditsin buta matanya karena terlalu banyak membaca. Tak ada lelah, tak ada kebosanan, sampai tercapainya tujuan. Imam Ahmad bin Hambal berjalan kaki dari Baghdad ke Shan’a. Tapi engkau sudah lelah ketika menghafal do’a. Salah seorang ulama shalih menempuh perjalanan selama satu bulan hanya untuk memperoleh satu hadits. Agar ia tahu bagaimana kemuliaan yang abadi itu.
Andai bukan karena berat dan dahsyatnya ujian, tidaklah Imam Ahmad disebut Imam as Sunnah. Kekasaran bisa membawa pada kemuliaan. Ibnu Taimiyah dipenjara, lalu ia menjadi tokoh ulama yang langka di zamannya. Ketahuilah bahwa air yang mengenang dan diam itu air yang rusak. Karena ia tidak mengalir, tidak berjalan dan tidak mempunyai tantangan. Jika air sudah mengalir, ia akan memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup.
Letakkan kakimu di bintang yang tinggi,
Miliki semangat paling tinggi di bintang tertinggi.
Wahai orang yang banyak tidur, apa manfaat tidurmu? Kelak engkau akan membayar mahal karena tidurmu. Allah memerintahkan kita untuk beramal, dan memperhatikan apa yang sudah kita kerjakan. Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan orang-orang yang berjihad dijalan Kami, akan kutunjukkan mereka jalan-jalan Kami.” Ketahuilah, hidup ini adalah aqidah dan jihad, kesabaran dan kekasaran, perjuangan dan pegorbanan, kebaktian dan kemenangan. Tak ada tempat dalam hidup ini bagi orang-orang yang malas. Tak ada ruang di kendaraan dunia bagi orang yang lemah.
Lihatlah orang kafir yang begitu tekun bekerja. Setiap hari mereka berusaha keras. Mereka membuat mobil di atas bumi. Mereka menemukan pesawat terbang untuk terbang ke langit. Mereka membuat kulkas untuk makananmu. Mereka membuat tempat untuk menyimpan airmu. Sementara engkau tidak bekerja apa-apa, kecuali makan dan minum, bersenda gurau dan bermain.
Engkau cepat bosan, dan Malaikat tidak pernah bosan. Engkau cepat putus asa dalam beramal sedangkan Malaikat tidak pernah putus asa. Lalu dengan apa engkau akan masuk syurga? Apakah engkau tertikam senjata dijalan Allah? Apakah engkau tersiksa karena mendukung sunnah? Bersihkanlah debu-debu malas dari dirimu wahai orang malas. Bilal sang pemilik semangat tinggi itu telah mengumandangkan adzan di telingamu, apakah engkau mendengarnya? Orang yang menyeru kebaikan telah memanggilmu, mengapa engkau tidak bersegera memenuhi panggilannya?
Mulailah berburu pahala sejak pagi hari. Bacalah Al-Qur’an dan berdzikirlah. Bacalah do’a dan bersyukurlah. Karena pagi hari adalah saat bertolaknya burung-burung dari sarangnya. Dan jangan lupa, sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, “Keberkahan Allah untuk ummatku ada pada pagi harinya.” []