“JANGAN pegang itu, jangan makan ini”, tukas seorang nenek pada cucunya yang masih bayi.
“Bu, kok bayi saya megang apa apa langsung dimakan sih, saya jadi kuatir”, tukas mama muda yang baru punya bayi.
“Bayi saya 7 bulan, segala mau dimakan bu, apakah dia laper terus ya?”, tanya seorang ayah.
Bayi saya juga usianya 8 bulan. Menurut Piaget, usia 0-2 tahun ada pada tahap sensorimotor.
BACA JUGA:Â Yumna, Bayi 2 Bulan Anak Aa Jimmy Berhasil Selamat dari Tsunami, Begini Ceritanya
Apakah itu? Sensorimotor terdiri dari 2 kata. Sensori dan Motor. Sensori artinya informasi dari 5 indera disampaikan ke otak pusat berpikir melalui syaraf sensori. Motor adalah perintah gerak dari otak ke ujung syaraf disemua otot melalui syaraf motorik.
Sensorimotor ini memiliki 6 tahap. Tahap satu adalah Non Playful ini ada pada bayi usia lahir hingga satu bulan. Tahap dua, Primary Circular Reaction, ada pada bayi usia 1 bulan sampai 4 bulan. Bayi usia 4-8 bulan ada pada tahap ketiga, yaitu Secondary of Circular Reaction. Bayi fokus pada pembangunan kemampuan untuk memanipulasi.
Bayi lebih suka pada sesuatu yang baru,misalnya dia menjatuhkan mainan atau benda-benda yang lain dari mana saja. Bayi mengeksplor benda bukan hanya dengan mata, tangan, tetap juga dengan mulut. Semua benda yang dapat dia raih akan dimasukan ke dalam mulutnya. Hal itu dilakukan bukan berarti bayi ingin memakan benda tersebut. Namun, pada usia ini sangat banyak dan berkembang sangat pesat.
Jadi, hal itu bayi lakukan untuk mendapat pengetahuan tentang benda benda tersebut. Tugas kita untuk membangun otak pusat sensori dan pusat motoriknya dengan memberikan stimulasi sebanyak banyaknya. Tentu dengan memberikan benda yang aman jika dimasukan ke mulut. Selain itu, pastikan selalu memverbalkan apa yang bayi lakukan.
BACA JUGA:Â Hukum dan Hikmah Adzan di Telinga Bayi
Nih, lihat iona sedang memasukan sendok ke mulutnya, saya bicara saja kepadanya, “Neng…itu sendok terbuat dari plastik, warnanya biru, sendok digunakan untuk makan, sendok itu keras”. Iona fokus sekali bermain.
Salut saya pada Piaget dan istrinya yang sudah meneliti ketiga anaknya dan mencatatnya dengan rinci. Anak Piaget yang tinggal di Negara Maju dengan anak saya yang tinggal di sebuah desa, ternyata tahapannya sama.
Bersyukur sekali bisa membaca tahapan bayi saya ini dengan terperinci. Sehingga senyum saya selalu lebar melihat dia bertingkah detik demi detiknya. Alhamdulillah. []