ADA sebuah bait syair yang diucapkan oleh seorang penyair besar pada masa Khilafah Abbasiah, beliau adalah Ahmad bin Al-Husain bin Al-Hasan bin Abdush Shamad Al-Ju’fi Al-Kindi Al-Kufi, yang dikenal dengan panggilan, Abu Thayyib Al-Mutanabbi Rahimahullah (wafat 354 H/ 965 M).
Beliau dikenal sebagai penyair yang banyak menuliskan syair-syair zuhud yang sangat menyentuh di hati para pembacanya.
BACA JUGA: Mulianya Wanita dalam Islam
Diantara bait syair beliau yang fenomenal adalah sebuah bait syair yang mengajarkan kepada kita cara membedakan orang mulia dengan orang hina.
Beliau bertutur:
إذا أنت أكرمت الكريم ملكته
وإن أنت أكرمت اللئيم تمردا
Artinya;
“Jika Anda memuliakan orang mulia pasti Anda memilikinya,
Namun, jika Anda memuliakan orang hina pasti ia semakin durhaka.”
Maksudnya, kita harus waspada dalam bersikap dan mendudukkan masing-masing orang sesuai dengan keadaannya.
Ada orang yang jika kita berbuat baik kepadanya dan memuliakannya maka ia akan menjadi semakin baik kepada kita bahkan tunduk kepada kita seakan ia menjadi milik kita dan kita menguasainya.
BACA JUGA: Mahar yang Mulia, Apakah Itu?
Namun, ada juga orang yang ketika kita berbuat baik kepadanya, menghormati dan memuliakannya, ternyata ia menjadi semakin buruk akhlaknya kepada kita, semakin tidak menghargai kita, semakin berani dan tidak tahu diri.
Karena itu, mari kita berusaha menempatkan sesuatu pada tempatnya dan terus memperbaiki diri agar kita menjadi termasuk orang mulia dan terhindar dari menjadi termasuk orang hina.
Mudah kan cara membedakan orang mulia dengan orang hina? []
Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami
Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram kami;
Channel YouTube