DALAM kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah bertemu dengan orang yang tidak senang ketika teman atau saudaranya mendapatkan nikmat dari Allah Aza Wajalla. Sifat seperti ini disebut hasad.
Sifat hasad merupakan sifat yang selalu tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain. Bukan saja mengharapkan hilangnya nikmat Allah dari orang lain, tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain itu sudah terhitung hasad baik diiringi harapan agar nikmat tersebut hilang ataupun sekedar merasa tidak suka.
BACA JUGA: Penawar Penyakit Hasad
Demikianlah hasil pengkajian yang dilakukan oleh Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah. Beliau menegaskan bahwa definisi hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain.
Jika Anda berpikir sifat hasad tidak hinggap di hati orang beriman, Anda salah besar. Nyatanya, hasad bisa saja terjadi pada orang-orang beriman. Hal ini dapat kita lihat dalam kisah Nabi Yusuf dengan suadara-saudaranya. Sampai-sampai ayah Yusuf (Ya’qub) memerintahkan pada Nabi Yusuf agar jangan menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya agar tidak membuat mereka iri. Allah Ta’ala berfirman,
قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Ayahnya berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Yusuf: 5).
Lalu lihatlah bagaimana perkataan saudara-saudara Yusuf.
BACA JUGA: Antara Hasad atau Nasihat
إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
“(Yaitu) ketika mereka berkata: “Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.”(QS. Yusuf: 8).
Dari kisah itu kita melihat bahwa hasad pun bisa terjadi di antara orang beriman, bahkan di antara sesama saudara kandung. Maka, sebaiknya kita selalu menjaga hati kita dari sifat hasad salah satunya dengan selalu bersyukur apa yang Allah berikan kepada kita. Allahu A’lam. []
SUMBER: RUMAYSHO