AFGHANISTAN—Pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan lebih banyak amunisi di Afghanistan selama 10 bulan pertama tahun 2018 ini. Jumlah ini lebih banyak daripada jumlah amunisi yang dijatuhkan di tahun-tahun sebelumnya sejak Angkatan Udara AS mulai mendokumentasikan penggunaan bom di negara yang dilanda perang itu pada 2006.
BACA JUGA: Alami Gangguan, Semua Jet Tempur F-35 AS Diistirahatkan
Pasukan militer AS menjatuhkan 5.982 bom di Afghanistan antara Januari – Oktober 2018. Angka ini menurut data baru yang dirilis oleh Pusat Operasi Angkatan Udara (AFCENT) gabungan pusat operasi udara, sebagaimana dikutip dalam laporan Sabtu (1/12/2018) oleh kantor berita pro-militer AS. Angka tersebut mencerminkan peningkatan 37 persen dari 4.361 amunisi yang digunakan sepanjang tahun 2017.
Selain itu, pesawat koalisi pimpinan AS menerbangkan hampir 6.600 serangan, kenaikan 43 persen dari 4.603 yang dilakukan sepanjang tahun 2017, meskipun jumlah serangan mendadak yang sebenarnya melibatkan rilis senjata turun dari 27 persen pada tahun 2017 menjadi hanya 12 persen di 2018, data lebih lanjut menunjukkan, menunjuk ke perubahan yang menunjukkan lebih sedikit pesawat tempur yang melepaskan lebih banyak bom daripada sebelumnya.
BACA JUGA: Analis: Dibandingkan Suriah, Konflik Afghanistan Jauh lebih Mematikan
Menurut laporan itu, peningkatan drastis dalam rilis amunisi tidak mengherankan karena selama kampanye kepresidenannya, Presiden AS Donald Trump meletakkan visi sederhana untuk membersihkan Timur Tengah dari para teroris, mengatakan: “tinggal dibom saja.”
Namun, data pemboman baru di Afghanistan terjadi di tengah laporan bahwa Trump mendorong untuk menarik seluruh pasukan AS dari negara yang dilanda teror oleh pemilihan presiden tahun 2020, melepaskan pemerintahannya dari konflik yang ia percaya “kami tidak menang,” menurut siaran berita NBC News pada bulan Agustus 2017. []
SUMBER: PRESSTV