اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ ،
وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ ،
وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا ،
اللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بأسْمَاعِنا ، وَأَبْصَارِنَا ، وقُوَّتِنَا مَا أحْيَيْتَنَا ،
وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا ،
وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا ،
وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا ،
وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِينِنَا ،
وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا ، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا ،
وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
“Ya Allah, jadikanlah untuk kami bagian dari rasa takut kepadaMu yang dapat menghalangi kami dari perbuatan maksiat (kepadaMu).
Jadikanlah untuk kami bagian dari ketaatan kepadaMu yang dapat menyampaikan kami kepada surgaMu.
Jadikanlah untuk kami bagian dari rasa keyakinan yang dengannya Engkau meringankan kami dalam menghadapi musibah dunia.
Ya Allah, berilah kenikmatan kepada kami pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami selama Engkau menghidupkan kami, jadikanlah ia tetap ada pada kami.
Jadikanlah pembalasan kami kepada orang yang mendzalimi kami, berilah kami kemenangan atas orang yang memusuhi kami.
Janganlah Engkau jadikan musibah (yang menimpa) kami mempengaruhi agama kami, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan terbesar dan puncak ilmu kami, dan janganlah Engkau jadikan orang yang tidak menyayangi kami (orang kafir dan orang dzalim) sebagai orang yang menguasai kami.
Do’a ini riwayat At-Tirmidzi dengan sanad hasan dan sering dibaca oleh Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam ketika Beliau menutup majelisnya, yaitu Beliau berdo’a untuk para sahabatnya.
Para Ulama’ juga mengamalkan hadis ini dan menutup majelis mereka dengan berdo’a untuk yang hadir di majelis tersebut dan para jama’ah yang hadir mengamininya, diantaranya Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Muhammad Al-Luhaidan –Hafidhahullah (Termasuk Kibar Ulama’) yang mempunyai majelis di Masjidil Haram Mekkah, tepatnya di depan Ka’bah, Beliau selalu menutup majelisnya dengan do’a yang cukup panjang dan jama’ah yang hadir mengamini do’a tersebut.
Juga Fadhilatusy Syaikh Abu Bakar bin Jabir Al-Jaza’iri –Hafidhahullah (Ulama’ Sepuh Panutan) yang mempunyai majelis di Masjid Nabawi Madinah, Beliau selalu berdo’a cukup panjang dengan mengangkat tangan dan mengajak jama’ah yang hadir untuk mengangkat tangan mereka dan mengamininya setiap akhir majelis Beliau. Dan para ulama yang lainnya. []
Akhukum Fillah
Abdullah Sholeh Hadrami
Ingin download video, audio dan tulisan serta info bermanfaat ? Silahkan bergabung di Channel Telegram kami;
Channel YouTube