SYDNEY–Ashabul Kahfi Islamic Centre menggelar milad yang ke-20 pada Ahad (2/12/2018) di Korean Society Hall, Croydon Park NSW, Australia.
Acara yang mengusung tema “Mempersiapkan Generasi yang Berakhlaq di Era Millennial” ini bertujuan mengajarkan umat Islam memiliki akhlak mulia.
Milad AKIC diawali dengan perlombaan anak-anak seperti lomba adzan, kaligrafi, mewarnai dan hafalan doa yang dikoordinir oleh Br. Syafi’ie dan Br. Masnawi Nur. Sekitar 35 anak berusia antara 5-10 tahun ikut serta memeriahkan acara perlombaan tersebut.
Acara kemudian dilanjut dengan temu-ramah alumni AKIC.
“AKIC menyadari pentingnya peranan alumni dalam membangun dan membesarkan centre di masa depan,” tulis pihak AKIC dalam keterangan yang diterima Islampos, Rabu (5/12/2018).
Oleh karena itu, AKIC memberikan slot khusus bagi para alumninya untuk berdiskusi secara terfokus dalam bingkai tema ‘What are your ideas and contributions for AKIC?’ (Ide dan kontribusi yang bisa alumni sumbangkan untuk AKIC).
Dalam diskusi tersebut, 12 orang representatif alumni AKIC duduk berdiskusi memikirkan cara terbaik bagi AKIC dalam berperan dan memberikan dampak positif pada komunitas muslim Indonesia di Sydney khususnya dalam menghadapi tantangan milenial saat ini.
Pada siang hari setelah istirahat untuk makan siang dan sholat dzuhur berjamaah, acara dilanjutkan dengan agenda Jumpa Tokoh. Acara ini menghadirkan tokohtokoh senior dari berbagai organisasi, Majlis Taklim dan komunitas masyarakat Indonesia yang ada di Sydney. Di antara para tokoh yang terlihat hadir pada acara tersebut adalah Bapak Lui Irfandi (CIDE), Bapak Endi Dharma (ICC), Ustadz Ari Aldrianzah (Iqro), Bapak Ali Askar (SSA), Ustadz Nur Syamsi (HT), Ustadz Muhammad Yaman, Bapak Amri Yusra (Minang Saiyo), Ustadz Romzi Ali (Al Irsyad), Bapak Saifuddin Janaib (INASCA), Bapak A. Rasyid Nor (At-Taqwa), Bapak Lukman Hakim Dereinda (CIDE Academy), Bapak Ali Maslichan (Fajar Islam), Bapak Nirwan Kamaruddin, Bapak Mekail Nazar (SAS), Bapak Eddy Iskandar (KKS), Bapak H. Arman Thaher (IMGT), Bapak Bachtiar Abdul Ghani (AAS) dan Bapak H. Amrizal Ibrahim, Chairil Amin (IIA). []