SUNAT merupakan salah satu sunah yang diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Meski terkadang diperdebatkan oleh beberapa orang, sebenarnya sunat memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
الفطرة خمس -يعني السنة خمس- الختان والاستحداد وقلم الأظافر وقص الشارب ونتف الإبط
“Sunnah fitrah yang lima adalah khitan (sunat), istihdad (mencukur rambut kemaluan), memotong kuku, mencukur kumir, dan mencabut rambut ketiak” (HR. Bukhari 5889, Muslim 257).
BACA JUGA: Dilarang Masuk Masjid karena Belum Disunat, Benarkah?
Perlu diketahui terlebih dulu, Sunat atau khitan tidak memengaruhi kesuburan atau pun mengurangi kenikmatan seksual pria dan pasangannya. Nyatanya, sunat atau dalam bahasa medis disebut sirkumsisi ini, memiliki beberapa manfaat seperti perlindungan dari penyakit menular seksual dan infeksi saluran kemih.
Berikut manfaat sunat pada pria yang disyariatkan oleh Islam:
1. Mengurangi risiko kanker penis.
2. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang dapat merujuk kepada masalah ginjal. Infeksi ini umumnya lebih sering terjadi pada orang yang tidak menjalani sunat.
3. Mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan. Risiko kanker serviks menurun pada wanita yang pasangannya telah disunat.
4. Penis yang disunat lebih mudah dibersihkan, sehingga kesehatannya lebih terjamin dibandingkan yang tidak disunat.
BACA JUGA: Sunat Tanpa Jarum Suntik
5. Sunat mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular seperti herpes atau sifilis. Meski begitu, pria yang sudah disunat harus tetap melakukan hubungan seksual dengan istri yang sah.
6. Mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis. Ini adalah kondisi saat kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik. Kondisi ini bisa menyebabkan radang pada kepala penis yang disebut balanitis. []
SUMBER: ALODOKTER