HUKUM gadai adalah boleh, berdasarkan hadist; “Rasulullah SAW telah menggadai baju besi kepada seorang Yahudi di Madinah, kemudian beliau mengambil gandum dari Yahudi tersebut untuk keluarga beliau.” (HR Bukhori)
Barang yang digadai harus berada di bawah tangan penerima gadai. Jika penggadai memintanya tidak boleh. Sedangkan penerima gadai boleh mengembalikan atas haknya sendiri.
Barang-barang yang tidak sah dijual, tidak sah digadaikan.
Jika waktu penggadaian telah habis, maka penerima gadai boleh menagih hutang kepada penggadai.
Jika penggadai tidak mampu melunasi, maka penerima gadai boleh menjual barangnya. Jika harganya melebihi hutang, maka lebihnya dikembalikan kepada penggadai.
Jika harga penjualannya tidak dapat melunasi hutang, maka kekurangganya merupakan tanggungan penggadai.
Jika barang gadaian rusak karena kecerobohan yang melampaui batas, maka penerima gadai bertanggung jawab. Jika bukan karena kecerobohan, maka ia tidak bertanggung jawab.
Barang gadai boleh disimpan kepada selain penerima gadai yang terpercaya.
Penggadai tidak boleh mensyaratkan untuk tidak menjual barang jika ia tidak mampu melunasi dan akad batal ketika itu.
Barang gadai tidak boleh digunakan oleh pihak yang memberikan hutang, karena termasuk riba walaupun pemiliknya mengizinkan. []
Referensi:
1. Minhajul Muslim (Syaik Jabir Al Jazairi)
2. Harta Haram Muamalat Kontemporer (Dr Erwandi Tarmidzi)
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*
*#Join channel Telegram:*
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari