BABI merupakan salah satu hewan ciptaan Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. Sebagai seorang muslim kita pasti tahu bahwa daging babi haram untuk dikonsumsi.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al- Baqarah: 173).
Allah menghukumi sesuatu pasti ada hikmahnya. Termasuk ketika mengharamkan babi. Ternyata, banyak hal buruk bagi kesehatan yang ditimbulkan oleh daging babi.
BACA JUGA: Jumlah Babi di Spanyol Lampaui Populasi Manusia, Begini Jadinya
Sirosis
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi daging babi bisa menyebabkan sirosis, kerusakan hati kronis yang menyebabkan luka pada jaringan hati. Ini diakibatkan karena tingginya kandungan lemak tak jenuh ganda pada daging babi.
Kanker hati
Rusaknya jaringan pada hati akan meningkatkan risiko kanker. Peneliti melihat adanya kemungkinan makanan berlemak, terutama dari konsumsi alkohol dan daging babi berisiko meningkatkan kanker hati. Hasilnya, mengonsumsi daging babi erat kaitannya dengan terjadinya kanker hati.
Multiple sclerosis
Peneliti menemukan bahwa mengonsumsi daging babi bisa menimbulkan multiple sclerosis yang cukup signifikan. Penyakit ini ditandai dengan kacaunya sistem kekebalan tubuh yang menyerang selaput pelindung saraf dan saraf tulang belakang yang disebut mielin.
Penyakit jantung
Daging babi termasuk golongan daging merah. Sebagian daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi yang dapat meningkatkan kolesterol. Tingginya kolesterol jahat di dalam darah berarti tinggi pula risiko terkena penyakit jantung.
BACA JUGA: Nodai Al-Qur’an dengan Daging Babi, 4 Taruna Militer Kanada ‘Dipecat’
Kanker kolorektal
Sejumlah peneliti mengatakan bahwa mengonsumsi daging babi dapat meningkatkan risiko kanker, khususnya kanker kolorektal.
Sebuah penelitian juga menemukan sebanyak 69 persen sampel daging babi positif mengandung Yersinia enterocolitica, yaitu sejenis bakteri yang kerap menginfeksi anak-anak. Mikrobakteri lain juga ditemukan pada daging babi, yaitu entrococus, staphylococcus aureus, salmonella, dan listeria yang jelas-jelas merugikan kesehatan seseorang yang mengonsumsinya.
Maka benar bahwa hewan yang diharamkan pasti akan memberikan pengaruh bagi orang yang memakannya. Dan ini berlaku untuk makanan haram secara umum.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Diharamkan darah yang dialirkan karena darah seperti itu dapat membangkitkan syahwat dan menimbulkan amarah. Jika terus dikonsumsi, maka akan membuat seseorang bersikap melampaui batas. Saluran darah inilah tempat mengalirnya setan pada badan manusia. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setan itu bisa menyusup dalam diri manusia melalui saluran darahnya.” (HR. Bukhari, no. 3281; Muslim, no. 2175).” (Disebutkan oleh Al-Qasimi dalam tafsirnya, 3: 41-42. Dinukil dari Tafsir Syaikhil Islam Ibni Taimiyah, 1: 405.). []
SUMBER: ALODOKTER