KONDISI bangkrut tidak disukai oleh semua orang. Tentunya, setiap orang menginginkan keuntungan bukan kebangkrutan dalam hal apapun.
Tapi tahukan Anda, ternyata bangkrut bukan hanya mengenai materi yang kita punya saja ketika di dunia. Kebangkrutan ini pun bisa menimpa kita ketika di akhirat nanti. Siapakah yang sebenarnya bangkrut? Mari kita simak hadits berikut ini.
“Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, “Allah dan rasulNya lebih mengetahui.”
Nabi SAW lalu berkata, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu, lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala- pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang- orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka.” (HR. Muslim)
Sudah sangat jelas bahwa kata Rasul, orang yang bangkrut itu bukanlah orang yang usahanya gagal dan tidak balik modal. Namun, orang yang bangkrut itu adalah orang yang segala amalannya ketika di dunia, dibagikan kepada orang-orang yang telah ia dzalimi. Naudzubillah.
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺆْﺫُﻭﻥَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻣَﺎ ﺍﻛْﺘَﺴَﺒُﻮﺍ ﻓَﻘَﺪِ ﺍﺣْﺘَﻤَﻠُﻮﺍ ﺑُﻬْﺘَﺎﻧًﺎ ﻭَﺇِﺛْﻤًﺎ ﻣُّﺒِﻴﻨًﺎ
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (Al-Ahzab: 58).
Terkadang, tanpa kita sadari ada kata yang tidak seharusnya terucap. Ada kata yang menyakiti hati orang lain namun kita tidak menyadarinya. Ada sikap yang membuat air mata orang lain melumer.
ﻣَﻦْ ﻳَﻀْﻤَﻦَّ ﻟِﻲ ﻣَﺎﺑَﻴْﻦَ ﻟِﺤْﻴَﻴْﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺭِﺟْﻠَﻴْﻪِ ﺃَﺿْﻤَﻦْ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
“Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga” (HR. Bukhari).
Banyak hal yang mungkin kita lakukan ternyata menyakiti orang lain. Maka tugas kita adalah terus memperbaiki diri dan berhati-hati dalam bersikap agar tidak menyakiti orang lain. Semoga kita tidak termasuk ke dalam orang bangkrut yang Rasulullah jelaskan. []