YERUSALEM—Facebook memblokir akun facebook milik Yair Netanyahu, anak sulung Perdana Menteri Israel Benjamin Netnyahu, selama 24 jam.
Selain menyebut facebook diktator, akun Yair diblokir karena mengunggah postingan anti-Muslim.
Pada Kamis (13/12), dalam pesan yang diunggah di laman Facebooknya, Yair Netanyahu menuliskan agar seluruh Muslim meninggalkan Israel.
“Apakah Anda tahu dimana tempat tidak ada penyerangan? Di Islandia dan di Jepang yang kebetulan tidak ada Muslim,” tulis Yair, seperti dilaporkan BBC, Selasa (18/12/2018).
Dalam postingan lainnya, Yair menulis hanya ada dua kemungkinan solusi untuk perdamaian, yaitu semua Yahudi meninggalkan (Israel) atau seluruh Muslim pergi.
“Semua Yahudi pergi (dari Israel) atau semua Muslim pergi. Saya cenderung memilih pilihan kedua,” katanya, menambahkan.
Facebook kemudian menghapus komentar Yair Netanyahu tersebut, yang memicu anak pejabat Israel itu mengkritik Facebook melalui Twitter, dengan menyebut Facebook sebagai diktator.
“Facebook mencoba menutup mulut kami di tempat satu-satunya di mana kami punya hak untuk mengungkapkan pendapat kami,” cuit Yair.
Yair juga mengunggah cuplikan layar unggahannya soal pelanggaran aturan dalam Facebook.
“Hizbollah dan rezim Iran memiliki halaman resmi di Facebook. Ada juga akun-akun lain yang meyerukan dihancurkannya Israel dan pembunuhan Yahudi. Ribuan unggahan kekerasan dan unggahan kelompok ekstrem sayap kiri menentang saya dan keluarga saya termasuk ancaman fisik dan pembunuhan,” tambahnya.
“Semua ini melanggar peraturan komunitas Facebook,” kata Yair, lagi.
Putra tertua PM Israel itu sebelumnya pernah dipuja-puji oleh neo-Nazi dan mengkritik pihak lain karena unggahan di media sosial, termasuk yang dianggap sebagai anti-Yahudi.
Para kritikus Netanyahu sering menyerang Yair sebagai orang dewasa yang tinggal di kediaman resmi perdana menteri, meskipun tak memiliki jabatan resmi. Mereka menyebut Yair memanfaatkan jasa pengawal, supir, dan keuntungan lainnya. []