USIA anak-anak adalah usianya untuk bermain. Karena itu sebagai orangtua, kita jangan terlalu sibuk dengan urusan mencari nafkah, sehingga mengurangi waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan anak.
Belum lagi, di rumah pun perhatian orangtua zaman sekarang masih terbagi lagi dengan gadget dan media sosial. Padahal, waktu berkualitas bersama anak sangat penting bagi tumbuh kembangnya.
BACA JUGA: Atasi Trauma Anak-Anak Suriah, Pengusaha Turki Bangun Taman Bermain
“Itu tantangan para orangtua di kota-kota besar. Waktu sudah habis di luar sehingga saat bertemu anak energinya sudah habis dan sudah capek,” kata psikolog anak Ayoe Sutomo, M. Psi.
Menurut Ayoe, emosional anak akan terpengaruh jika jarang berinteraksi dengan orangtuanya. Pada akhirnya, mereka akan merasa dirinya tidak berharga dan memiliki konsep diri yang buruk. Konsep diri merupakan pembentuk karakter anak.
Mereka yang memiliki konsep diri yang baik akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih positif dan siap menghadapi masa depan.
“Ketika anak merasa punya kedekatan emosional yang baik, anak merasa disayang, merasa aman karena orangtuanya benar-benar ada, orangtuanya mengakui dia dan membuat dia merasa penting,” ucap Ayoe.
Kedekatan emosional dengan anak bisa dibangun dari kegiatan sehari-hari, misalnya menemani anak bermain tanpa terganggu oleh televisi atau ponsel dan ketika bermain bersama orangtua, anak harus merasa senang.
Selain itu, orangtua juga harus mampu memilih jenis permainan yang mampu memberikan menstimulasi lengkap.
BACA JUGA: Ayah Bunda, Bermainlah denganku
“Misalnya permainan stacking (menumpuk), itu kan bisa melatih koordinasi motorik kasar, melempar benda terus kalah itu kan anak ada yang sangat sedih juga. Orangtua bisa masuk di sana untuk semangati dia,” tutur Ayoe.
Ayoe menambahkan tak perlu waktu yang terlalu banyak untuk bermain bersama anak, tinggal bagaimana orangtua mampu mengembangkan kreativitas saat bermain bersama anak. []
SUMBER: INTISARI